Biaya Servis ECU Mobil Jepang dan Eropa
- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Mobil modern seperti yang beredar saat ini kebanyakan sudah mengadopsi sistem ruang bakar injeksi. Terbilang canggih, karena sudah ada perangkat tersendiri yang mengatur dan mengontrol kinerja mesin berbekal dari berbagai sensor.
Pusat atau otak yang mengatur semua sensor pada mesin dan pengapian tersebut dilakukan oleh Engine Control Unit (ECU). Karena penting, ECU tentu saja diibaratkan bak raja dan tentu perlu mendapatkan perawatan ekstra.
Menurut Hendry Basuki, pemilik HB Car Computer bengkel spesialis ECU, gambarannya apabila ECU mengalami kerusakan, otomatis mobil akan mati total. Mobil juga bakal bermasalah merembet pada kurangnya tenaga, serta kestabilan AC saat mesin menyala bila ECU mengalami gejala.
Lantas berapa biaya memperbaiki ECU yang sudah rusak atau tidak berfungsi secara maksimal lagi? Kata Hendry, untuk biaya perbaikan ECU mobil Jepang dan Eropa berbeda. Untuk mobil Jepang dibanderol Rp1,2 juta sampai Rp2 juta. Sementara untuk mobil Eropa mulai dari Rp1,8 juta sampai Rp2 juta.
"Biasanya kalau ECU rusak itu pasti mati total atau pincang (nyala mesin tidak rata). Masalah ini dialami mobil Jepang dan Eropa dalam jangka waktu 15 tahun lebih," ujarnya kepada VIVA.co.id, Rabu 14 Desember 2016.
Menurut dia, yang dimaksud ECU pincang itu karena adanya salah satu pengapian yang mati. "Selain itu injektor pada sistem injeksi enggak bekerja maksimal dan itu masalah yang kerap terjadi pada ECU."
(mus)