Pemerintah Bakal Fokus ke Mobil Hybrid
- REUTERS/Lucy Nicholson
VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mempertimbangkan keputusan terbaik untuk menurunkan emisi karbon pada kendaraan. Selain meningkatkan bahan bakar mobil menjadi lebih baik dari Euro2 ke Euro4, mobil bermesin hibrida nampaknya mulai dilirik oleh pemerintah untuk dikembangkan di Indonesia.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), I Gusti Putu Suryawirawan saat ditemui di Jakarta Pusat mengatakan, setelah melihat dari beberapa karakter pemilik mobil di Tanah Air, dirasakan penting untuk memasarkan mobil hibrida.
Pemerintah juga sudah menilik beberapa kekurangan yang dimiliki untuk diperbaiki dan juga difasilitasi agar mobil hibrida bisa masuk ke Indonesia. Dari hasil yang didapatkan berdasarkan parameter mulai dari lamanya pengisian bahan bakar, emisi yang dihasilkan, infrastruktur pengisian, tenaga mesin dan jarak tempuh, dipilihlah mobil hibrida yang dianggap paling ideal.
"Nah, pemerintah harus melakukan sesuatu untuk menciptakan sebuah daya tarik mobil hibrida, atau plug in hibrida di Indonesia, sekarang kita berbicara tentang hybrid yang ada dua standar yaitu Jepang dan Eropa," kata Putu.
Lalu bagaimana dengan volume? Putu mengatakan tidak akan mengikuti standar dari negara-negara tersebut untuk dijadikan patokan. "Banyak yang mengatakan kenapa kita harus ikut Eropa atau Jepang, kenapa tidak buat sendiri. Jadi kita ingin buat standar kita sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, Putu mengatakan, pemerintah juga akan mendorong produksi mobil hibrida di Indonesia dan diharapkan bisa mendorong turunnya emisi karbon yang ada di Indonesia.
"Tahap pertama mungkin akan memproduksi mobil CKD (completely knocked down), baru nanti kesiapan produsen untuk produksi sendiri. Infrastruktur, saat ini kita sedang bekerja dengan unit standarisasi SNI, do some assesement, dan regulasi mana yang akan kita adopsi."
(mus)