BMW Kenalkan Mobil Listrik di Indonesia, Ini Alasannya
- Dok: BMW
VIVA.co.id – Ketatnya aturan mengenai emisi gas buang kendaraan membuat pabrikan otomotif harus mencari cara baru untuk bisa menghasilkan kendaraan yang ramah lingkungan.
Menurut BMW i Project Leader, BMW Asia, Andy Hum, saat ini ada sekitar 8,3 juta mobil bermesin konvensional di Indonesia. "Akibatnya, level polusi di Indonesia cukup tinggi," ujar Andy di Jakarta.
Hal itu yang akhirnya mendasarai BMW untuk mengenalkan proyek e-mobility di Indonesia. Secara umum, e-mobility dapat diartikan sebagai kendaraan yang menggunakan listrik sebagai sumber penggeraknya.
"Dari 2010-2015, jumlah mobil listrik terus bertambah. Saat 2010, jumlahnya ratusan unit. Tahun 2015, sudah 1,2 juta dan terus tumbuh,” ungkapnya.
Andy melanjutkan, alasan BMW memilih energi listrik ketimbang energi hidrogen, adalah karena energi tersebut dianggap paling cocok untuk diterapkan saat ini.
"E-mobility itu hasil dari survei terhadap lingkungan, politik, urbanisasi, ekonomi, budaya, dan harapan konsumen,” jelas dia.
Andy pun menilai masyarakat Indonesia perlu dibuka wawasan mereka agar bisa menerima teknologi baru dalam bidang otomotif ini.
Saat ditanya soal telah hadirnya mobil listrik BMW di Singapura, Andy mengatakan, hal itu karena populasi penduduk Singapura tidak sebanyak Indonesia, sehingga proses pengenalannya lebih mudah.
Selain itu, pemerintah Singapura juga memiliki kebijakan khusus terhadap mobil listrik, yakni insentif. Konsumen akan mendapat potongan harga, apabila mereka membeli mobil yang digerakkan oleh energi listrik.
(ren)