Mengenal Cara Kerja Sistem Immobilizer
- Dok: BMW Group
VIVA.co.id – Maraknya pencurian mobil membuat produsen harus bekerja keras merancang sistem yang dapat menangkal terjadinya kejahatan itu.
Sistem keamanan yang lazim ditemui adalah alarm. Alat ini dapat mengeluarkan bunyi yang keras atau membuat lampu berkedip, sebagai upaya mencegah pencurian.
Kekurangannya, alarm mudah terpicu secara tidak sengaja akibat dari kesalahan sensor. Alarm bisa berbunyi, walaupun mobil hanya terkena getaran yang berasal dari jalan. Alhasil, pemilik mobil seringkali mengabaikan bunyi alarm tersebut.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, mobil keluaran terbaru saat ini sudah mengusung fitur keamanan baru, yang disebut dengan immobilizer.
Fitur ini dianggap mampu membuat maling atau pencuri kewalahan, karena mobil tidak bisa dinyalakan menggunakan sembarang kunci.
Hal ini karena immobilizer telah dilengkapi dengan microchip, yang hanya bisa dikenali oleh Electronic Control Unit (ECU) mobil tersebut.
"Nah, saat kunci dimasukkan ke dalam lubang kunci dan diputar ke posisi ON, immobilizer mengirimkan sinyal ke ECU, dan akan membaca sinyal sesuai chip yang terpasang pada remote," ujar kepala mekanik Auto2000 Cikarang, Indah, kepada VIVA.co.id, Jumat 11 November 2016.
Jika tidak sesuai, lanjut Indah, maka mesin tidak bisa hidup. Dan yang terpenting, meski sama-sama memakai sistem ini, namun tiap mobil memiliki sinyal chip yang berbeda-beda, meski merek dan tipenya sama.