Honda Bicara soal Kehadiran Penantang Brio Satya
- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – PT Auto Euro Indonesia (AEI), agen tunggal pemegang merek Renault di Tanah Air, belum lama ini merilis mobil berbanderol murah di Indonesia, yakni Renault Kwid.
City car yang didesain ala mini crossover ini ditawarkan dengan harga Rp117 juta, bersaing dengan mobil-mobil lain yang masuk dalam kategori low cost green car (LCGC).
Meski demikian, mobil yang mengusung mesin berkubikasi 1.000cc dan berkapasitas lima penumpang itu bukan produk lokal, melainkan diimpor langsung dari India.
Lantas, apakah hadirnya Kwid yang mengusung mesin kecil dengan harga murah tersebut akan mengancam produk-produk LCGC milik pabrikan mobil lain?
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy menyatakan, kedatangan produk baru Kwid belum terlihat hasilnya.
Namun, kata Jonfis, adanya produk baru justru akan membuat konsumen mendapatkan banyak pilihan.
“Sebenarnya, semakin banyak produk, semakin baik. Kami sebagai agen pemegang merek tidak bisa cegah produk baru hadir,” kata Jonfis.
Hanya saja, Jonfis menyatakan, untuk meluncurkan produk yang benar-benar baru, prosesnya tak semudah membalikkan telapak tangan.
Pasalnya, untuk membuat produk baru mendapatkan sambutan positif di hati masyarakat, setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, mulai dari jaringan diler hingga layanan purnajual.
Jonfis menyampaikan, segmen mobil bermesin kecil saat ini masih diperlukan konsumen. Hanya saja, penjualannya tak akan cepat seperti produk mobil lainnya.
“Kecuali, mobilnya bagus sekali dan konsumen tertarik. Bisa juga konsumen perlu waktu, agar penjualan jadi besar. Jangka panjang jadinya,” jelas Jonfis.