PT MMI Umumkan Tutup, Harga Mazda Bekas Bakal Babak Belur?
- VIVA/Herdi Muhardi
VIVA.co.id – PT Mazda Motor Indonesia (MMI) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mazda di Indonesia menyatakan tutup dari aktivitas bisnisnya di Tanah Air. Kini, MMI akan diambil alih oleh Eurokars Group, yang tak lain merupakan diler MMI selama ini.
Lantas, akankah kabar tersebut berpengaruh terhadap harga jual Mazda bekas di pasaran. Menurut Sunanta, pedagang mobil bekas di WTC, Mangga Dua, Jakarta Utara, diprediksi harga Mazda bekas tak akan begitu berpengaruh. Kata dia, kasus Mazda Motor Indonesia yang memilih tutup beda dengan kasus hengkangnya Ford Motor Indonesia (FMI).
"Kalau Mazda itu hanya beda manajemen saja, jadi untuk harga pasti masih normal. Kecuali untuk pelayanan konsumen di bengkel dan mencari spareparts tidak ada titik terang, baru turun tuh harganya," kata Sunanta kepada VIVA.co.id, Minggu 16 Oktober 2016.
"Yang main (pemilik) Mazda memang sedikit, lebih banyak mobil-mobil kecil merek lain. Paling kalau pasaran Mazda2 sama Biante."
Sementara itu, Yugi, penggawa Power Auto di WTC, Mangga Dua, Jakarta Utara, menyampaikan jika kasus Mazda memang lebih terarah ketimbang Ford. Kata dia, kalau konsumen jeli, itu hanya peralihan bisnis saja yang pindah tangan.
Tapi meski begitu, ia tidak menampik bahwa nantinya akan ada penurunan harga mobil Mazda. "Ya kan tahun depan, kalau untuk saat ini memang belum ada pengaruhnya. Tapi, tahun depan pasti jatuh harganya," tuturnya. "Kita lihat dari pengalaman saja yang sudah-sudah kalau ada berita gini. Tapi kalau Mazda paling turun 10 persen tahun depan," katanya.
Ia mengatakan, untuk pasaran Mazda saat ini masih terbilang normal. "Kalau Mazda tuh harganya pasti turun kurang lebih Rp90 jutaan dari harga baru, misalnya Mazda2 tipe R barunya Rp260 jutaan, kalau kita bayarin dari pemakai Rp180 juta, nanti kami jual Rp 200 jutaan," tuturnya.