Bikin Mobil di Pabrik Astra, Geely Mengaku Tidak Efisien
- VIVA.co.id/Dian Tami
VIVA.co.id – Meski diler dan layanan purnajualnya masih terus beroperasi, namun merek Geely sama sekali tidak tercatat dalam data penjualan kendaraan yang dikeluarkan oleh Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo).
Padahal, saat tim VIVA.co.id menyambangi pabrik Geely yang terletak di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, terlihat ratusan mobil baru terparkir. Bahkan, ada beberapa mobil terlihat kotor dengan lampu belakang pecah.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur Geely Mobil Indonesia (GMI) dan Chery Mobil Indonesia (CMI), Hosea Sanjaya mengaku, ia masih mencari harga resmi untuk ratusan mobil tersebut.
“Itu kan perusahaan joint venture. Kami lagi menata kesepakatan, bisa dijual dengan harga berapa. Karena, modelnya tidak kami lanjutkan lagi untuk sementara ini,” katanya kepada VIVA.co.id di Cibubur, Jakarta Timur.
Namun, Hosea memastikan, Geely akan tetap mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Beberapa mobil asal China tersebut diketahui diproduksi di pabrik PT Gaya Motor, perusahaan perakitan mobil cikal bakal PT Astra International Tbk. Namun, karena dianggap kurang efisien, harga mobil menjadi mahal. Sehingga, diputuskan untuk dihentikan produksinya.
“Waktu saya yang pimpin, saya cabut fasilitas, karena tidak cocok. Barang yang murah jadi mahal, karena produksi yang tidak efisien. Lalu, pengendalian fasilitas produksi dan pengelolaan tidak dalam kontrol kami,” ujar Hosea.
Saat ditanya soal mendatangkan mobil secara utuh dari negara asalnya (completely built up atau CBU), Hosea mengatakan, hal itu bukan jadi pilihan saat ini.
“Di luar produksi yang menggunakan Astra Gaya Motor, kami juga impor CBU. Tapi, kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk CBU,” jelasnya.