Alasan Kenapa Transmisi Manual Masih Jadi Favorit
- Herdi Muhardi/VIVA.co.id
VIVA.co.id – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) belum lama ini meluncurkan produk terbarunya dari kelas Low Cost Green Car atau Mobil Ramah Lingkungan. Mobil ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Selain harga lebih terjangkau, mobil ini juga punya kapasitas 7 penumpang.
Setelah enam minggu meluncur, pemesanan mobil ini cukup banyak dan sudah melampaui target yang ditentukan sebelumnya. "Sudah melebihi target ya, dulu kan satu bulan kita targetkan 3 ribu unit, sekarang sudah lebih," kata Amelia Tjandra di Jakarta, Selasa 20 September 2016.
Ia mengatakan, jika dilihat berdasarkan jenis transmisi, mobil baru Daihatsu itu masih ditopang oleh transmisi Manual (MT) dengan kontribusinya sebesar 86 persen. Yang menjadi pertanyaan, kenapa transmisi manual masih menjadi pilihan konsumen.
"Masih manual, karena kan kami melihat kebiasaan orang Indonesia memakai mobil umumnya manual, merek apapun kecuali brand luxury, atau premium, orang yang biasa hidup di luar negeri, pakai matik di Indonesia," ujar dia.
Selain itu, kata dia, kebanyakan para pengguna mobil masih ragu menggunakan mobil transmisi matik dibandingkan dengan manual.
"Masyarakat juga masih takut menggunakan matik, kalau mogok tidak bisa didorong, dan kalau rusak mahal gantinya. Kemungkinan karena perbedaan life style, budaya yang ada di Indonesia, jadinya manual laku," kata Amel.
Padahal, kata dia, perbedaan harga antara mobil transmisi manual dan matik tidak berbeda jauh harganya. "Memang ada selisih Rp10 juta, tapi kalau lebih nyaman masyarakatnya manual, ya akhirnya pilih manual," kata dia.