Punya Calya-Sigra, Jangan Coba-coba Diisi Bensin Premium
- Herdi Muhardi/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kehadiran mobil murah ramah lingkungan, atau Low Cost and Green Car (LCGC) berkapasitas tujuh penumpang, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra cukup mendapat perhatian masyarakat.
Meski mobil murah, namun terkait penggunaannya, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Seperti, salah satunya dalam hal pengisian bahan bakar.
Instruktur Technical Service Training PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Ichsan Ady Permana mengatakan, bahan bakar jenis premium tak disarankan diberikan kepada mobil LCGC, seperti Calya dan Sigra.
"Kalau mobil jenis LCGC dikasih minum premium, kemungkinan mesin mobil bakal ngelitik kalau terus dibiarkan," kata Ichsan, saat dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Jumat 16 September 2016.
Ia menambahkan, jika pengguna mobil Calya dan Sigra terus membiarkan mesin ngelitik atau engine knocking, akan berdampak pada komponen di ruang bakar cepat rusak, lantaran panas yang ditimbulkan berlebihan. "Pakai premium, tekanan kompresinya cukup tinggi. Jadi, tidak disarankan untuk pengguna mobil LCGC," ungkap dia.
Selain itu, ada dampak lain jika Calya dan Sigra dipaksa menenggak bensin premium oleh pemilik mobil, yaitu kendaraan terasa lebih boros. Sebab, tenaga yang dihasilkan oleh mesin berkurang, akibat dari pembakaran yang tidak sempurna. "Akibat pembakaran yang tidak sempurna, karena oktan rendah menjadikan temperatur mesin naik," ujarnya.
Senada diungkapkan General Repair Service Manager Workshop Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurahman. Menurut dia, sebaiknya mobil LCGC diisi dengan bahan bakar sesuai anjuran, yakni RON 92, atau sekelas pertamax. "Yang jelas, pakai premium, performa mobil tidak seenak memakai bahan bakar oktan 92," katanya. (asp)