Mobil Murah Tak Lagi Murah, Apa Tanggapan Gaikindo?

Daihatsu Ayla
Sumber :
  • Dian Tami / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Sejak hadir pada 2013, mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) langsung menjadi pilihan konsumen. Maklum, dengan harga kurang dari Rp100 juta, masyarakat sudah mampu membeli sebuah mobil.

Menteri Perindustrian: LCGC Tujuh Penumpang Sangat Indonesia

Namun kini, setelah lebih dari dua tahun, mobil yang digadang-gadang terjangkau ini, justru secara perlahan harganya semakin meningkat. Bahkan, untuk mobil di bawah harga Rp100 juta, perusahaan mobil menawarkan varian yang minim fitur.

Lantas bagaimana tanggapan Assosiasi Otomotif sekelas Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat itu?

Menurut Ketua III Gaikindo, Rizwan Alamsjah, kenaikan harga yang terjadi pada LCGC merupakan hal yang wajar. Hal ini karena tak luput dari beberapa faktor.

“Jadi, kenaikan itu hanya masalah inflasi saja, dan paling berat exchange range, line juga berubah, walau buatan lokal tapi ada (bahan baku) juga tetap di impor,” kata Rizwan saat ditemui usai acara Press Confrence persiapan GIIAS 2016, di salah satu hotel di kawasan Gandaria , Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis malam, 28 Juli 2016. 

Namun begitu, Rizwan menyatakan, untuk menaikan harga memang dilakukan oleh perusahaan otomotif yang bersangkutan, akan tetapi kenaikan tersebut tetap di kontrol oleh pemerintah Indonesia.

Rizwan juga berpendapat, meski saat ini harga LCGC naik, namun mobil dengan status ini tetap akan menjadi pilihan.

“Sekarang ada atau tidak mobil yang lebih murah dari itu (LCGC) di bawah seratus? Kan tidak ada juga. Jadi itu wajar karena emang ada inflasi dan macam-macam,” katanya.