Jokowi Ditantang Kembangkan Mobil Listrik Nasional
- Autoevolution
VIVA.co.id – Salah satu upaya produsen mobil untuk menghilangkan emisi gas buang di jalanan, yakni dengan menghadirkan kendaraan listrik. Di sejumlah negara maju, kendaraan listrik khususnya pada mobil atau motor semakin digemari.
Bahkan, di 2030, rencananya seluruh produsen otomotif dunia disebutkan akan memproduksi mobil listrik. Alhasil, mobil listrik akan semakin populer dan bakal menjadi kendaraan masa depan yang banyak beredar di jalanan. Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Komite Penghapus Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, angkat bicara. Menurut dia, mobil listrik di Indonesia bisa saja ada di jalanan sama seperti di negara lain pada 2030.
"Tahun 2030 itu kalau presiden kita pasif, atau masa bodoh saja, bisa lebih lama," kata Safrudin di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu 27 Juli 2016.
Menurut Safrudin, jika Presiden Indonesia Joko Widodo memiliki kemauan untuk peduli menciptakan mobil listrik, atau memproduksi, serta memasarkan mobil buatan sendiri di dalam negeri, maka tak menutup kemungkinan akan lebih cepat hadir di Indonesia.
Sebab, lanjut dia, beberapa bulan lalu, sejumlah negara di dunia telah melakukan pertemuan di Paris dan New York, untuk menyepakati ihwal pengurangan efek rumah kaca secara global.
Dalam kesepakatan tersebut, salah satu yang direkomendasikan oleh sejumlah negara adalah menyegerakan keberadaan mobil listrik.
"Tapi balik lagi tergantung dengan presiden, keputusan mobil listrik di Indonesia itu ada di tangan presiden. Kalau presiden menganggap biasa saja, lama. Kalau diserahkan ke menteri perindustrian atau lingkungan, itu berat, karena lobi otomotif sangat kuat. Jadi kalau selevel menteri lobinya kurang," kata dia.
(ren)