Pedagang Mobil Bekas 'Ogah' Jual Mobil Ford
- viva.co.id/Yasin
VIVA.co.id – Menyusul keputusan PT Ford Motor Indonesia (FMI) menutup bisnisnya di tanah air ternyata berdampak buruk bagi pemilik mobil Ford. Banyak pemilik Ford yang kini kesulitan untuk melego kendaraannya.
Banyak konsumen Ford yang berniat menjual kendaraannya karena ketakutan suku cadang akan sulit didapat dan jika tersedia akan mahal. Dampak tutupnya Ford Indonesia juga merembet ke pengusaha jual beli mobil bekas.
Sunanta, Marketing Showroom mobil bekas Dave Car di WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, mengatakan bahwa pasar mobil bekas Ford semakin hari semakin ‘bonyok’.
"Memang turun, kami tidak mau ambil risiko juga. Karena mau tutup, konsumennya juga pergi karena takut soal spare part," kata Nanta saat ditemui VIVA.co.id
Masih menurut Nanta, saat ini juga banyak pemilik sorum mobil bekas yang terjebak karena mereka membeli mobil Ford sebelum ada keputusan FMI menutup bisnisnya di Indonesia.
"Ya Fiesta aja, dari awal Januari kemarin, belum ada yang mengambil, Everest diesel sempat laris, tapi semenjak mau tutup jadinya sepi yang nyari. Konsumen yang mencari mobil Ford juga sama sekali belum ada dari Januari sampai sekarang," kata Nanta.
Berada dalam situasi sulit ini, menurut Nanta, pihaknya mengaku hanya bisa pasrah. Masih menurut Nanta, jika ada yang mau menjual mobil Ford, pihaknya harus mencari konsumen terlebih dahulu sebelum berani membelinya.
"Bukan tidak berminat, karena belum ada permintaan. Pedagang juga tidak mau rugi mengambil barang. Pasti rugi banget, belum tempatnya, apalagi kalau misalnya dua bulan dagang, terus belum ada yang mengambil, pedagang kan metodenya beda, kalau tidak laku cepat pasti rugi banget," kata dia.