Pembelaan 'Cuci Tangan' Ford Indonesia Usai Disemprot Diler
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Ford Motor Indonesia (FMI) menyatakan kukuh untuk tetap hengkang dari Tanah Air. Meski demikian, Ford mengaku tak langsung 'cuci tangan' begitu saja, lantaran berkewajiban menunjuk pihak ketiga untuk selanjutnya menangani pelayanan aftersales di Indonesia. Langkah tersebut ditempuh buntut kesepakatan dengan konsumen yang menggugatnya untuk baru bisa pergi setelah menunjuk pihak ketiga.
Buntut pengumuman hengkang, 31 diler yang berada di bawah FMI belakangan mengaku gusar, karena merasa sebagai salah satu pihak yang dirugikan atas keputusan tersebut. Puluhan diler itu kemudian melayangkan somasi atau gugatan kepada FMI, akhir bulan lalu.
Menanggapi hal ini, Communication Director FMI Lea Kartika Indra, menegaskan pihaknya mengaku tak akan begitu saja melupakan diler-diler mereka di Indonesia. FMI sejauh ini menyatakan belum menerima ajuan somasi atau gugatan apa pun dari para diler tersebut. Menurutnya FMI juga akan terus melibatkan diler resmi Ford perihal kemunduran dirinya dari Tanah Air.
"Sampai saat ini FMI belum menerima gugatan apa pun, sehingga tidak bisa mengomentari secara spesifik. Penting untuk dicatat, FMI selalu beroperasi di bawah panduan kontrak dengan pihak diler dan akan terus melakukannya," kata Lea saat dihubungi VIVA.co.id.
“Kami akan terus mengikutsertakan para dealer kami dalam melaksanakan rencana kami untuk menghentikan operasional perusahaan di Indonesia pada akhir tahun ini.”
Kata Lea, saat masa transisi ini, pihaknya akan tetap memastikan pelanggan mereka untuk terus menerima dukungan servis, suku cadang, dan garansi kendaraan.
Sebagai catatan, pada 27 Juni 2016 lalu, 31 diler sudah melayangkan somasi kedua terkait dengan kerugian yang mereka alami pasca pengumuman mundur FMI. Somasi tersebut berisikan kerugian 31 diler resmi Ford yang mencapai angka Rp1 triliun.
Baca juga: