Ada Keanehan pada Terbakarnya Mobil Sapu Angin
VIVA.co.id – Tim Sapu Angin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan melakukan investigasi atas terbakarnya mobil Sapu Angin ITS, Selasa, 28 Juni 2916. Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS Bambang Pramujati mengatakan, investigasi itu akan dimulai dari dalam peti kemas yang digunakan untuk mengangkut mobil tersebut.
“Setelah itu baru nanti akan kita lanjutkan ke bagian lainnya saat mobil itu dikirimkan menuju ke arena pertandingan,” kata Bambang, Rabu, 29 Juni 2016.
Bambang mengaku jika dirinya masih sangat penasaran dengan penyebab terbakarnya mobil tersebut. Meski demikian, dia tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam peristiwa ini. “Makanya, investigasi dan pengumpulan data yang akurat akan kami lakukan, agar kami benar-benar tahu apa yang menjadi penyebab terbakarnya mobil itu,” ujar Bambang.
Selain untuk mengetahui penyebabnya, investigasi juga untuk mencegah agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi. Sebab, kasus seperti ini jelas merugikan tim yang gagal mengikuti lomba tersebut. “Karena ini memang masalah serius, jadi ke depannya tidak boleh terulang kembali,” kata Bambang.
Mobil Sapu Angin ITS terbakar saat diangkut menuju arena Drivers World Championship (DWC), di London, Inggris. Akibatnya, mobil itu gagal mengikuti turnamen yang diikuti para peserta dari tiga benua itu, yaitu Amerika, Eropa, dan Asia.
Menurut Dosen Pembimbing Tim Sapu Angin ITS, Witantyo, kebakaran itu diketahui saat mobil tersebut akan diturunkan dari truk pengangkut peti kemas saat tiba di London. Ketika itu, mereka sudah melihat adanya asap mengepul dari dalam truk.
“Kami pun segera membukanya, dan ternyata memang benar mobil itu terbakar, dan seluruh bagian mobil menjadi hangus,” katanya.
Mobil Sapu Angin ITS yang terbakar. Foto: VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
Witantyo mengaku, saat ini dia belum mengetahui penyebab insiden itu. Namun, Witantyo berjanji akan segera mencari penyebab masalah itu. “Karena kejadiannya tiba-tiba saja, dan sangat aneh,” katanya menambahkan.
Mobil Sapu Angin ITS. Foto: VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
Atas peristiwa itu, Sapu Angin pun tidak bisa berlaga di turnamen yang akan diikuti oleh negara-negara dari 3 benua tersebut. Tentu saja kejadian ini membuat tim Sapu Angin ITS merasa sangat terpukul.
“Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena batal mengharumkan nama bangsa Indonesia.”