Pemilik Diler Ford: Kami Berdarah-darah dan Mati Pelan-pelan
- ANTARA/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Secara terang-terangan enam grup usaha resmi penjualan Ford di Indonesia yang menaungi sebanyak 31 diler melayangkan somasi kedua kepada PT Ford Motor Indonesia (FMI). Bahkan mereka menuntut ganti rugi sebesar Rp1 triliun.
Beberapa grup dari diler Ford ini merasa kesal setelah sempat diberikan harapan FMI bakal menunjuk mereka sebagai pengganti perwakilan Ford di Indonesia. Bergabung dengan menamakan konsorsium (gabungan perusahaan diler yang ada di Indonesia) mereka mengikuti beauty contest pada Februari lalu yang digelar FMI bersama perwakilan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang ada di beberapa negara lain.
Namun, sampai sekarang masih belum ada juga kejelasan. “Dulu kami ikut beauty contest kan untuk melindungi konsumen dan coba menyelesaikan dengan Ford secara baik-baik. Jika tidak bisa, ya kami terpaksa masuk somasi," kata Andee Y Yoestong, perwakilan gabungan enam perusahaan diler Ford di Jakarta, Senin 22 Juni 2016.
Andee menyadari bahwa buntut somasi tersebut akan mengancam peluang mereka menjadi pihak yang akan ditunjuk sebagai pengganti FMI di Indonesia. Tapi menurutnya, somasi perlu dilakukan, bahkan kalau perlu sampai ke tahap gugatan ke pengadilan karena FMI tak memberikan respons positif hingga saat ini.
"Para diler tidak bisa terus menerima kerugian. Kondisi saat ini diler tetap beroperasi, tapi dalam kondisi berdarah. Jadi enggak ada bedanya. Kami digorok di leher, sudah berdarah tapi dibiarkan mati pelan-pelan,” kata Andee.
Andee juga mengaku siap jika nanti justru perusahaan lain yang ditunjuk sebagai perwakilan Ford di Indonesia. "Saya pasrah jika saja perusahaan lain yang ditunjuk. Yang penting kita bikin somasi dulu sekarang biar enggak nol banget," jelasnya.