Daftar Negara yang 'Doyan' Mobil Buatan Indonesia
- VIVA.co.id/Hadi Suprapto
VIVA.co.id – Mobil buatan Indonesia kerap dipandang sebelah mata. Termasuk mobil Esemka yang kini tak jelas ujungnya. Padahal, sejumlah merek otomotif kondang mempercayakan Indonesia sebagai basis produksi dengan mendirikan pabrik di Tanah Air.
Tak terkecuali Toyota lewat PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Menurut Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal PT TMMIN, I Made Dana Tangkas, khusus di Mei 2016, ekspor Toyota mengalami peningkatan 22 persen dibandingkan periode yang sama di 2015, yakni dari 15.300 unit menjadi 18.600 unit.
“Respon konsumen yang positif menjadi pemicu semangat kami untuk mengejar target ekspor yang ditetapkan di awal tahun agar dapat dicapai dengan baik,” kata Made di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016.
Toyota Indonesia sendiri memang telah ada di Indonesia sejak 45 tahun lalu dan TMMIN dalam beberapa tahun terakhir terus melebarkan sayapnya dengan memperluas kapasitas pabriknya yang berlokasi di Sunter, Jakarta dan Karawang, Jawa Barat.
Beberapa produk yang dibuat antara lain Kijang Innova, Fortuner, Etios Valco, Vios, Limo, dan Yaris. Selain kendaraan dalam bentuk utuh, Toyota Indonesia juga membuat mesin.
Setidaknya, Toyota Indonesia telah mengekspor ke 70 negara berupa kendaraan utuh atau Completely Built Up (CBU), Complete Knock-Down (CKD), mesin dan sejumlah komponen.
Berikut daftar negara yang menjadi target ekspor Toyota:
CBU
Kijang Innova: Thailand, Brunei Darussalam, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Kuwait, Bahrain, Qatar, Afrika Selatan, Amerika Latin, dan Karibia.
Fortuner: Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yordania, Libanon, Suriah, Oman, Kuwait, Bahrain, Yaman, Filipina, Nigeria, Ghana, Amerika, Latin, dan Karibia.
Vios: Uni Emirat Arab, Yordania, Bahrain, Libanon, Qatar, Yaman, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Yaris: Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
CKD
Filipina, Malaysia, Vietnam, Venezuela, Mesir, dan Kazakhstan
Komponen kendaraan
Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand, Jepang, Taiwan, Cina, India,Pakistan, Kazakhstan, Australia, Africa Selatan, Egypt, Brazil, Venezuela, dan Argentina.
BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian
Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
