Isu Ribuan PNS Dipecat, Yamaha Kena Imbas
- VIVA.co.id/Rendra
VIVA.co.id – Pasar otomotif Indonesia saat ini tengah mengalami penjualan yang biarpet. Perlambatan ekonomi di Tanah Air, membuat sejumlah industri dalam negeri mengeluh.
Menurut Assistant General Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Mohammad Masykur, walaupun permintaannya turun, namun antusias masyarakat terhadap sepeda motor sebenarnya tetap ada.
"Untuk Yamaha per bulan, antusiasnya tetap ada. Total demand-nya (permintaan) memang turun, sehingga mau tidak mau, masing-masing model mengalami turun degradasi penjualannya, kecuali NMax," kata Masykur ditemui di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2016.
Menurut analisa Yamaha, penurunan penjualan sepeda motor terjadi lantaran semakin hari pendapatan konsumen tidak mengalami kenaikan. Paket kebijakan insentif yang dibuat pemerintah sendiri dikatakan tidak sukses mendorong sektor riil.
"Kita analisa karena income konsumen yang tidak naik. Jadi insentif paket kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, masih belum mendorong sektor riil untuk bergerak. Sehingga pendapatan konsumen relatif stagnan," kata Masykur.
Faktor lainnya yakni, kabar rencana rasionalisasi ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang tentu memiliki pengaruh terhadap penjualan sepeda motor. "Harga komoditi tidak menunjukan kebaikan. Selain itu PNS akan di-PHK, itu berpengaruh. Akhirnya nahan PNSnya," ungkap dia.
"Selain itu, konsumen listrik 450 (watt) dan 900 dicabut. Itu kan kebanyakan konsumen motor. Yang biasa satu bulan Rp100 ribu (pengeluaran) jadi Rp200 ribu. Berbeda Rp100 ribu kan (selisih) bisa tambah nyicil motor," kata dia.
Baca juga: