Keluhan ATPM Terkait Aturan Euro2
- www.toyota.astra.co.id
VIVA.co.id – Salah satu efek buruk dari hadirnya produk otomotif adalah emisi gas buang yang dihasilkan mesin. Emisi gas buang ini tidak hanya mengganggu kesehatan, namun juga berpotensi merusak bumi yang kita huni.
Itu sebabnya, beberapa negara maju memutuskan untuk membuat aturan khusus, yang hasilnya dituangkan dalam bentuk aturan emisi Euro. Dengan adanya aturan ini, maka produsen otomotif harus mencari cara baru untuk bisa membuat sebuah mesin yang bertenaga, namun rendah emisi.
Terkait aturan Euro, saat ini, Indonesia masih menganut aturan Euro2. Padahal, negara-negara lain sudah menerapkan aturan Euro4 dan Euro5.
Menurut Ketua Umum Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, Gaikindo pernah minta ke pemerintah Indonesia untuk meningkatkan standar emisi dari Euro2 menjadi Euro4.
Peningkatan standar emisi ini, kata Yohannes, sangat penting dan diperlukan bagi para agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang tergabung dalam Gaikindo.
“Saya kasih tahu, di Asia ini, yang masih Euro2 tinggal Indonesia, Laos, dan Myanmar. Jadi, ada tiga negara. Sedangkan Filipina saja, akhir tahun ini sudah Euro4,” jelas Yohannes, Kamis 9 Juni 2016.
Tentu saja, dengan meningkatnya standar emisi, hal itu akan berpengaruh pada kualitas bahan bakar yang disediakan di Indonesia.
“Sekarang, kalau satu merek mau luncurkan produk di Indonesia, maka harus konversi mesin ke Euro2. Itu susah,” ujarnya.
Kata Yohannes, keputusan merealisasikan penerapan Euro4 bukan dilakukan oleh Gaikindo, melainkan dari pemerintah. (asp)