Penjualan Turun 50 Persen, Ini Langkah Audi Indonesia
- Dok: Audi
VIVA.co.id – Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Audi pada periode Januari-April 2016 hanya mencapai 25 unit.
Angka tersebut turun hingga 50 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Penjualan kami sangat turun. Sekarang kami sudah setop perakitan di Indonesia, dan balik lagi ke CBU (completely built up). Jadi, harganya balik lagi. Harga CBU yang tinggi, otomatis volumenya turun. Turun volume itu sekitar setengah dari total, atau sekitar 50 persen," ungkap Presiden Direktur PT Garuda Mataram Motor, Andrew Nasuri.
Namun, ia optimistis, penjualan mobil premium dinilai masih memiliki ruang di Tanah Air.
"Kalau dilihat dari pasar premium di Indonesia, tergantung pada merek. Kami bisa mengakui, kompetitor seperti Mercedes-Benz dan BMW masih cukup stabil. Dan premium itu sebetulnya masih cukup oke," ujarnya, Rabu 1 Juni 2016.
Untuk menghadapi pasar mobil premium di 2016, Audi telah menyiapkan berbagai strategi. Tak hanya menghadirkan produk baru yang diinginkan konsumen, tapi juga menjaga agar konsumen tetap menggunakan produk mereka.
"Kalau saya lihat, peminat Audi di Indonesia masih tetap ada. Biarpun harganya lebih tinggi, itu pasti ada konsumennya, karena ada konsumen yang mengerti teknologi-teknologi yang ada pada mobil Audi," ujarnya.
Terlebih lagi, Audi memiliki cukup banyak konsumen loyal, yang biasa memiliki lebih dari satu unit mobil Audi di garasi rumahnya.
"Satu konsumen bisa punya lima sampai enam mobil Audi. Dan memang, kalau sudah punya Audi, mereka tidak mau lepas. Mau beli terus. Kami lumayan banyak konsumen di situ," kata Andrew.