Dibuat di Indonesia, BMW Tak Mau Mobilnya Disebut Murah
- Herdi Muhardi/VIVAcoid
VIVA.co.id – Tak hanya para produsen mobil Jepang saja yang percaya dengan produksi di Indonesia dalam hal perakitan. Sebab, perusahaan mobil premium sekelas BMW juga ikut merakit mobilnya di Tanah Air sejak 2011 silam.
Perakitan atau pun produksi di dalam negeri, tentu saja menjadi salah satu pilihan karena hal ini akan menekan harga jual jauh lebih murah dibandingkan diimpor secara utuh. Hal ini pula yang dilakukan pada All New BMW X1.
Namun menurut Head of Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, meski dibuat secara lokal, tak lantas membuat mobil BMW lebih murah dibandingkan tidak dibuat di Indonesia.
"Kami tidak bicara kalau perakitan di Indonesia itu harga akan jadi lebih terjangkau,” ungkap Jodie saat ditemui wartawan di kawasan Sunter, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.
Jodie pun menyatakan, meski dibuat di Indonesia, baik peforma mesin, kualitas, bahkan dari varian modelnya pun juga sangat lengkap.
Selain itu, Jodie menuturkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang tak menentu menjadi salah satu faktor harga jual X1 tak bisa dianggap murah. Akan tetapi, Jodie menjelaskan, dengan merakit All New X1 di Indonesia, hal itu menjadi strategi BMW untuk semakin luas memasarkan model tersebut. Maklum X1 menjadi salah satu Sport Utilty Vehicle (SUV) paling kompetitif yang dijual BMW.
Sekadar informasi, untuk membuat All New X1 secara lokal, setidaknya BMW Group Indonesia harus melakukan investasi sekira Rp10 miliar, di pabrik milik PT Gaya Motor di Sunter, Jakarta Utara. Ada pun di pabrik yang telah merakit mobil BMW selama 2011 itu, hingga saat ini telah memproduksi lima model mobil, yakni; X5 Advance; sedan seri 3 dan seri 5; All New X1; serta X3.