Kantor Peugeot Digerebek Pejabat Prancis

Mobil Peugeot di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Beberapa hari belakangan ini, pabrikan otomotif dunia tampaknya sering mendapat sorotan dari pemerintahnya masing-masing.

Setelah kemarin pemerintah Jepang mendatangi kantor Mitsubishi Motors Corporation (MMC) terkait skandal penipuan data konsumsi bahan bakar, kini giliran pabrikan mobil asal Prancis, Peugeot, yang mendapat kunjungan.

Dilansir dari BBC, Jumat 22 April 2016, hari ini Peugeot memberi pernyataan bahwa tadi pagi kantor mereka didatangi beberapa orang dari pemerintah Prancis.

Tujuan kedatangan para pejabat itu adalah untuk memeriksa dugaan adanya penipuan soal kadar emisi gas buang yang dihasilkan mobil-mobil Peugeot bermesin diesel.

Menurut Peugeot, perusahaan memberi kebebasan tim yang datang untuk melakukan pemeriksaan. Setelah selesai, tim tersebut diketahui menyegel beberapa ruangan yang ada di kantor Peugeot dan menyita beberapa benda, seperti dokumen dan komputer.

Juru bicara Peugeot mengatakan, perusahaannya tidak pernah melakukan kecurangan. Mereka juga membebaskan petugas untuk memeriksa semua tempat, mulai dari kantor hingga pabrik.

Hingga kini, belum diketahui, apakah tim yang datang menemukan adanya kecurangan dalam hal emisi gas buang kendaraan Peugeot.

Sekadar informasi, awal 2016, pabrikan pesaing Peugeot, Renault, juga didatangi beberapa pejabat pemerintah. Tujuan kedatangan mereka sama, mencari bukti adanya dugaan kecurangan.

Biang Kerok Penjualan Mobil Nasional Tak Kunjung Membaik

Namun, Renault dan juru bicara pemerintah Prancis mengatakan, tidak ditemukan indikasi bahwa Renault memanipulasi data emisi gas buang.

Sayangnya, kabar penggerebekan itu langsung membuat saham Renault anjlok 20 persen, meski kemudian berangsur naik hingga 10 persen di bawah level penutupan hari sebelumnya.

Kendaraan Listrik Bakal Kuasai Pasar Otomotif RI dalam 5 Tahun

Beberapa negara diketahui memang tengah sibuk memeriksa pabrikan-pabrikan otomotif yang ada di negaranya masing-masing.

Hal ini dilakukan setelah Volkswagen ketahuan berbuat curang memanipulasi hasil emisi gas buang. Akibatnya, mereka diminta untuk membeli kembali ratusan ribu mobil yang sudah dilepas ke tangan konsumen.

Kiamat Industri Otomotif! Ratusan Ribu Pekerja Terancam PHK Massal
FGD VIVA.co.id, Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi

Kunci Industri Otomotif Nasional Hadapi Tantangan di 2025

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% serta adanya opsen alias pajak tambahan mulai 2025, diprediksi memberikan dampak signifikan pada daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024