Mobil-mobil Bermesin Diesel yang Cocok Tenggak Dexlite
Selasa, 12 April 2016 - 18:31 WIB
Sumber :
- Rushlane
VIVA.co.id - Dexlite, varian baru bahan bakar solar PT Pertamina segera diluncurkan. Produk ini merupakan bahan bakar alternatif guna merebut pasar solar bersubsidi dengan memberikan kualitas yang lebih baik, namun lebih murah dibanding Pertamina dex.
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
Lalu jenis kendaraan seperti apa yang cocok memakai bahan bakar jenis ini? Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Affandi, menjabarkan, bahan bakar dengan cetane number minimal 51 dan sulfur content maksimal 1200 ppm ini cocok untuk kendaraan bermesin diesel dengan teknologi 'common rail'.
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
"Contoh kendaraanya seperti Chevrolet Captiva, Chevrolet Colorado, Hyundai H-1 CRDI, Isuzu D-Max, Isuzu Elf, Kia Pregio, Kia Carnival, Mitsubishi Triton, Nissan Frontier, Peugeot XUD9, Renault Duster, Tata Aria, Toyota Fortuner non VNT, Toyota Innova Diesel, Toyota Hiace Pick-Up/Double Cabin, dan Toyota Hiace," ujar Affandi di Jakarta, Selasa 12 April 2016.
Menurut Affandi, peluncuran dexlite memang didasari atas peningkatan populasi kendaraan bermesin diesel dengan teknologi common rail, yang memerlukan bahan bakar 'lebih bersih' dan memiliki angka cetana lebih tinggi.
Sementara, disparitas harga yang cukup tinggi antara solar subsidi dengan Pertamina dex, sehingga perlu adanya produk yang berada di tengah atau antara keduanya. Dexlite serupa dengan pertalite di jenis bensin yang berada di antara premium dan pertamax.
"Untuk itu kami menyediakan produk baru yang lebih berkualitas bagi konsumen yang menggunakan kendaraan bermesin diesel, kualitas dexlite lebih tinggi dibanding solar 48, namun masih di bawah kualitas Pertamina dex," tambahnya.
Produk ini akan diluncurkan kepada pasar pada Jumat 15 April 2016. Dexlite per liternya dibanderol Rp6.750. Untuk tahap awal, bahan bakar ini akan diuji coba pada 33 SPBU di Jabodetabek.Dexlite diklaim lebih hemat 6,9 persen terhadap solar bersubsidi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya