Proton Habiskan Uang Negara 46,8 Triliun
- www.corporate.proton.com
VIVA.co.id – Setelah chairman mobil nasional Malaysia Proton, Mahathir Mohamad, mengundurkan diri pekan lalu, kini satu per satu rahasia mengenai perusahaan tersebut mulai terkuak.
Dilansir dari Paultan, Selasa 5 April 2016, Menteri Industri dan Perdagangan Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Mustapa Mohamed, memberi penjelasan mengenai kondisi yang dialami Proton saat ini.
Menurutnya, sejak pertama kali berdiri pada 1983 silam hingga sekarang, pemerintah Malaysia telah memberi banyak sekali bantuan pada perusahaan tersebut.
Jika ditotal, bantuan dalam bentuk pinjaman, hibah dan pembebasan pajak, jumlahnya mencapai 13,9 miliar Ringgit, atau sekitar Rp46,8 triliun. Sebuah jumlah yang besar hanya untuk satu perusahaan.
Menurut Mohamed, seharusnya Proton berkaca dari Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara tersebut awalnya memang memberi kemudahan pada industri otomotif nasional masing-masing.
Namun, kemudahan tersebut sifatnya hanya sementara, mulai dari jangka pendek hingga menengah saja. Setelah melewati batas waktu yang ditentukan, masing-masing perusahaan sudah harus bisa mandiri, tidak lagi tergantung pada uang rakyat.
Hal ini berbeda dengan Proton, dimana hingga tahun lalu, pemerintah Malaysia masih memberi bantuan dalam bentuk pinjaman lunak, yang jumlahnya mencapai 100 juta Ringgit (kurang lebih Rp336 miliar).
Pinjaman itu diberikan bukan pada Proton langsung, melainkan beberapa penyedia suku cadang yang dikontrak perusahaan tersebut. Jadi, secara tidak langsung, pemerintah Malaysia membayar utang yang belum dibayar Proton untuk pembelian suku cadang.
(ren)