Pendiri Proton Mengundurkan Diri
- www.wsj.com
VIVA.co.id – Kabar mengejutkan datang dari negara tetangga, Malaysia. Dilansir dari Paultan, Kamis 31 Maret 2016, chairman Proton, Mahathir Mohamad dikabarkan telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada managing director DRB-HICOM, Datuk Seri Syed Faisal Albar.
Mahathir selama ini dikenal sebagai pendiri dari perusahaan yang memproduksi mobil nasional Malaysia tersebut. Ia mendirikan Proton saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, 1983 silam.
Kala itu, Proton dimiliki oleh Khazanah Nasional, lembaga milik pemerintah yang khusus menangani investasi. Di bawah pimpinan Mahathir, Proton berhasil menjadi salah satu produsen mobil yang cukup ternama, baik di Asia maupun Eropa.
Produk-produk yang keluar dari pabrik Proton rata-rata sukses di pasaran, mulai dari Proton Saga hingga Exora. Namun, penjualan tiba-tiba menurun, setelah posisi perdana menteri dijabat oleh Najib Razak. Menurut berita yang dilansir dari The Strait Times, perseteruan antara Najib dan Mahathir yang membuat Proton menderita.
Mahathir pernah mengeluh, bahwa pemerintah Malaysia saat ini lebih memberi jalan bagi investor asing untuk berbisnis mobil di Malaysia, ketimbang berusaha menaikkan penjualan produk buatan dalam negeri di luar wilayah mereka.
Bahkan, usaha Mahathir meminjam dana ke pemerintah Malaysia sebesar 1,5 miliar Ringgit, atau setara dengan Rp4,8 triliun, ditolak mentah-mentah. Tadinya, dana tersebut akan digunakan untuk menutupi kerugian Proton, yang angkanya mencapai Rp83,9 miliar per bulan.
Selain undur diri dari Proton, Mahathir juga melepas jabatannya sebagai penasehat di Lotus, Langkawi Development Authority (LADA) dan Tioman Island Development Authority (TIDA).