Diterpa Isu Miring, Pemerintah Terus Dukung Proyek LCGC
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Di tengah kondisi ekonomi yang masih melemah, mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) dipercaya masih menjadi stimulus penjualan otomotif, khususnya para agen tunggal pemegang merek yang terjun di segmen tersebut.
Hanya saja, keberadaan segmen LCGC mendapatkan tanggapan miring. Pasalnya, mobil yang dicanangkan pemerintah Indonesia itu disebut hanya menguntungkan para pabrikan otomotif asing, khususnya Jepang.
Kabar tersebut pun langsung ditepis Menteri Perindustrian RI Saleh Husin.
“Yah, itu kebetulan saja yang produksinya Jepang. Kalau yang produksinya (brand) Afrika, nanti dibilang tetap menguntungkan Afrika. Saya enggak mau jawab. Kebetulan saja yang punya orang Jepang,” kata Saleh saat ditanya VIVA.co.id di kawasan Jerut Purut, Minggu 13 Maret 2016.
Meski mendapat isu miring, lanjut Saleh, keberadaan LCGC justru mampu menjadi salah satu yang tertinggi penjualannya di Indonesia.
Bahkan, kata Saleh, ke depannya, pemerintah akan terus mendorong para pelaku industri otomotif untuk mengembangkan kendaraan lebih rendah emisi dan juga hemat bahan bakar.
“Sejalan dengan kontrak pemerintah, dan memang secara bertahan akan mengurangi gas buang. Soal emisi ini kan di Paris sudah tanda tangan, dan kita akan mengurangi sekian persen. Kita akan ke situ arahnya. Dan produk-produk seperti itu yang akan laku dibeli masyarakat,” katanya.