Ratusan Mobil di Diler Suzuki Dijarah, Bangunan Dibakar
- Rushlane
VIVA.co.id - Salah satu wilayah di India, Haryana, tengah membara. Gelombang aksi demonstrasi terus dilakukan warga Haryana karena krisis air di sejumlah wilayah di India. Pemerintah di sana saat ini memberlakukan penjatahan air sehingga membuat geram warga.
Setidaknya aksi turun ke jalan sudah dilakukan sejak sepekan terakhir, dimana 12 orang telah tewas dalam baku tembak dengan tentara.
Tak cuma aktivitas yang lumpuh, banyak pula diler-diler mobil yang menjadi sasaran amuk massa karena pemerintah dinilai abai terhadap kebutuhan air mereka. Diler-diler itu kemudian dibakar dan banyak kendaraan yang dijarah massa.
Karena takut, banyak pula pabrik-pabrik otomotif di Haryana yang kemudian memilih menutup aktivitas mereka sementara.
Dilansir Rushlane, Rabu, 24 Februari 2016, salah satu pabrik yang melakukan penutupan ialah Maruti Suzuki. Setidaknya, Maruti Suzuki kehilangan produksi 20.000 unit kendaraan karena aksi demonstrasi tersebut atau kerugian mencapai miliaran rupiah.
Haryana merupakan wilayah yang memproduksi setengah dari total mobil dan sepeda motor di India. Digambarkan jika ribuan warga terpaksa menghindari aktivitasnya karena takut dengan ulah para demonstran yang melakukan aksi seenaknya dengan menjarah toko membakarnya serta berkeliaran bebas.
Di kawasan negara bagian Rohtak juga demikian, para pengunjuk rasa telah membakar diler mobil di sana, dan mencurinya. Idenya sederhana, menjarah apa yang didapat. Diler yang dibakar milik Maruti Suzuki dan Hyundai.
Menurut keterangan salah seorang saksi mata, di Haryana, massa yang terdiri lebih dari 500 orang mengelilingi diler dan mulai melakukan penjarahan. Mereka mencuri mobil, uang tunai, merusak properti, dan membakar bangunan. Tercatat, ada lebih dari 100 mobil dan hilang diparkiran diler.
Sementara itu, eskalasi demonstrasi tidak menunjukkan tanda-tanda pengurangan. Tak cuma diler, rumah salah seorang menteri keuangan di Haryana juga ikut ludes dibakar. Angkatan Darat sejauh ini sudah berusaha datang ke lokasi-lokasi untuk melakukan pengamanan.
Kekerasan sejauh ini juga telah menyebabkan pembakaran di stasiun kereta api, kantor polisi, stasiun bus dan beberapa bangunan militer. Karena akses-akses jalan diblokir, militer hanya bisa masuk ke Haryana dengan helikopter.
Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan air, para demonstran memaksa melakukan penutupan sebuah kanal di Haryana. Air-air itu diketahui disalurkan ke pabrik-pabrik pengolahan di Haryana.
Sementara itu, Menteri Delhi, Arvind Kejriwal mengumumkan penjatahan air di seluruh kota, dan mengatakan semua sekolah akan ditutup pada hari Senin untuk menghemat persediaan. Saat ini, New Delhi mendapat sekira 60 persen air dari negara tetangga.
"Air akan sama-sama dijatah antara semua untuk penghematan. Sekolah juga ditutup sementara," kata Kejriwal di akun Twitter resminya seperti dilansir Reuters.
Dari catatan, 12 orang tewas dalam aksi gelombang demonstrasi dan 150 orang lainnya mengalami luka-luka akibat bentrokan dan serangan senjata.
Seorang fotografer mengatakan, dia melihat massa sebagian bersenjata pedang dan celurit, berjalan melalui jalan-jalan di Rohtak dan mencoba untuk menghentikan media mengambil gambar.
Sebelumnya dia melihat setidaknya selusin bangunan dimusnahkan termasuk sebuah sekolah di Kota Sampla, lima kilometer dari Kota Rohtak.
Ratusan kereta di negara bagian juga telah dibatalkan pemberangkatannya atau dialihkan sejak Jumat 19 Februari. Hal itu dikatakan juru bicara Kereta Api Neeraj Sharma.