Persaingan Sengit Otomotif Indonesia, Suzuki Kewalahan

Suzuki New Ertiga Dreza GS.
Sumber :
  • Dok: Suzuki
VIVA.co.id
- Tahun 2015 dirasakan sebagai salah satu cobaan tersulit di Indonesia. Perekonomian yang diprediksi tumbuh 5,7 persen ternyata hanya mencapai 4,7 persen. Hal ini pun berdampak langsung di sektor otomotif, tak terkecuali PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).


Menurut
Deputy 4W Managing Director
SIS, Davy J Tuilan, sejak 2009 hingga 2014
market share
Suzuki terus merangkak naik mulai dari 9,2 persen menjadi 13,4 persen. Namun, di 2015, Suzuki menutup
market share
dengan angka 11,9 persen.


Davy pun tak menampik, bahwa yang membuat perusahaannya mengalami penurunan
market share
dikarenakan adanya kompetisi. "Kompetisi sangat ketat dan salah satu yang luar biasa bahwa yang menjadi sulit karena pembiayaan," ungkap Davy, Senin 8 Februari 2016.


Davy juga menyatakan, bahwa di 2016 ini akan menjadi salah satu tahun tersulit bagi Suzuki. Maklum, tahun ini Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga menyatakan bahwa peningkatan penjualan di 2016 naik tipis dari 2015 yakni antara 5-10 persen.
Ini Mobil-mobil Terbaru Suzuki di GIIAS


Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty
Kendati demikian, Davy mengaku tetap optimistis menghadapi persaingan pasar otomotif nasional di shio monyet ini. Dia pun menargetkan
market share
JK Bangga Penjualan Mobil Capai Satu Juta Unit per Tahun
Suzuki sebesar 12,5 persen.


"Jadi saya bilang ke teman satu tim saya, kenapa turun di 2015, supaya kita
enggak
sombong lima tahun kita terus naik," ujarnya. "Jadi kami tetap bangga karena di 2009-2014 tetap naik rata-rata 2,7 persen," lanjut dia.


Davy juga menuturkan, di 2016 ini, selain menghadirkan model baru, Suzuki akan menambah jaringan diler di beberapa tempat, sehingga totalnya mencapai 297
outlet
. Selain itu, Suzuki juga akan meningkatkan pelayanan
after sales-
nya sehingga dapat lebih memuaskan konsumen di seluruh Indonesia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya