Porsche, Lamborghini Bikin SUV, Kenapa Ferrari Tidak?
Kamis, 4 Februari 2016 - 13:22 WIB
Sumber :
- VIVA/Herdi Muhardi
VIVA.co.id
- Berbagai pabrikan otomotif dunia sedang gencar terjun di pasar mobil dengan bodi bongsor, seperti halnya segmen SUV (Sport Utility Vehicle
). Hal itu dilakukan lantaran peminatnya kian banyak.
Namun demikian, perusahaan otomotif yang memiliki markas di Maranello, Italia, Ferrari, memilih ogah untuk membuat kendaraan di segmen tersebut.
“Anda harus menembak saya terlebih dahulu,” kata Chief Executive of Automaker Fiat Chrysler, Sergio Marchionne, menjawab pertanyaan-pertanyaan mobil SUV Ferrari, seperti dilansir CarandDriver, Kamis 4 Januari 2016.
Pertanyaan apakah Ferrari berniat membuat mobil SUV tak lain karena perusahaan berlambang 'Kuda Jingkrak' tersebut sedang memiliki rencana menaikkan jumlah produksi dari 7.000 unit menjadi 9.000 unit.
Hanya saja, niat peningkatan produksi ini justru berbanding terbalik dengan kondisi saham Ferrari yang mengalami penurunan sejak Oktober 2015 lalu. Menurut penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering), saham Ferrari turun dari US$55 menjadi US$40.
Rencananya, Ferrari memang tak hanya ingin memiliki imej sebuah mobil mewah dan cepat. Perusahaan ini juga ingin menjadikan mereknya sebagai bagian dari gaya hidup.
Ferrari juga berencana untuk meresmikan taman Ferrari kedua di Spanyol tahun ini. Selain itu, mereka juga ingin memperluas merek yang masuk kategori gaya hidup mulai dari kegiatan yang berhubungan dengan olahraga, jam tangan, aksesori dan elektronik.
Jelas, dengan langkah ini Ferrari tak ingin menjadi follower dari Porsche, Lamborghini, Rolls-Royce dan Maserati yang kini terjun menjual mobil SUV.
Baca Juga :
Ada Ferrari Jadi Taksi, Jangan Naikkan Alis Anda
Baca Juga :
10 Mobil Mewah BMW dengan Harga Mengejutkan
“Anda harus menembak saya terlebih dahulu,” kata Chief Executive of Automaker Fiat Chrysler, Sergio Marchionne, menjawab pertanyaan-pertanyaan mobil SUV Ferrari, seperti dilansir CarandDriver, Kamis 4 Januari 2016.
Pertanyaan apakah Ferrari berniat membuat mobil SUV tak lain karena perusahaan berlambang 'Kuda Jingkrak' tersebut sedang memiliki rencana menaikkan jumlah produksi dari 7.000 unit menjadi 9.000 unit.
Hanya saja, niat peningkatan produksi ini justru berbanding terbalik dengan kondisi saham Ferrari yang mengalami penurunan sejak Oktober 2015 lalu. Menurut penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering), saham Ferrari turun dari US$55 menjadi US$40.
Rencananya, Ferrari memang tak hanya ingin memiliki imej sebuah mobil mewah dan cepat. Perusahaan ini juga ingin menjadikan mereknya sebagai bagian dari gaya hidup.
Ferrari juga berencana untuk meresmikan taman Ferrari kedua di Spanyol tahun ini. Selain itu, mereka juga ingin memperluas merek yang masuk kategori gaya hidup mulai dari kegiatan yang berhubungan dengan olahraga, jam tangan, aksesori dan elektronik.
Jelas, dengan langkah ini Ferrari tak ingin menjadi follower dari Porsche, Lamborghini, Rolls-Royce dan Maserati yang kini terjun menjual mobil SUV.
Baca Juga :
Begini Jadinya Jika Ferrari Tabrak Sapi
Sapi diduga terpental hingga menimpa mobil.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016
Baca Juga :