Bisnis HP Terus Rugi, BlackBerry Garap Pasar Mobil

BlackBerry serius garap bisnis mobil.
Sumber :
  • www.autoevolution.com
VIVA.co.id
-
Chief Executive Officer
(CEO) BlackBerry, John Chen, mengungkapkan keinginan perusahaannya  memasuki pasar teknologi mobil yang lebih serius. Setidaknya, pabrikan yang bermarkas di Kanada itu mengatakan bakal memperkenalkan teknologi anyar pada ajang Consumer Electronics Show di Las Vegas, Amerika Serikat, Januari 2016 mendatang.


Sejauh ini, BlackBerry memang merupakan salah satu pemain utama di pasar otomotif, dimana melalui teknologi QNX miliknya, telah berhasil memberikan sistem
infotainment
untuk jutaan mobil. Tahun lalu, BlackBerry bahkan mencetak
hits
besar ketika Ford memilih mengganti sistem windows yang tertanam pada mobil-mobilnya dengan QNX.


Langkah terbaru yang tengah digarap, yakni pengembangan teknologi
driverless
. Perusahaan yang juga terkenal dengan
smarthpone
-nya itu dikabarkan telah bekerja sama dengan Luxoft untuk menggarap teknologi mengemudi semi-otonom. Demikian dilansir
Autoevolution
, Senin 28 Desember 2015.


Teknologi Luxoft, yang disebut CVNAR, dapat disesuaikan dengan spesifikasi kustom sebuah mobil, dan dijual sebagai solusi hardware-independen. Saat ini, memang banyak produsen mobil yang menggunakan sistem semi-otonom di kendaraan mereka, memberi kemampuan untuk secara otomatis seperti saat mobil merubah jalur atau mengerem. Hal inilah yang ditangkap matang BlackBerry untuk menancapkan kuku bisnisnya ke depan.


Chen menyatakan, keinginannya untuk dapat berkolaborasi dengan perusahaan seperti Google, dan Tesla, karena
platform
perangkat lunak BlackBerry dikatakan dapat bekerja dengan perusahaan-perusahaan tersebut.
Samsung Bikin Fitur Keren Buat Biker, Namanya S Bike


Begini Wajah Mobil Balap Masa Depan, Tanpa Sopir
"Software kita saat ini digunakan 60 juta mobil. Sehingga jelas, sangat alami bagi kami untuk melangkah ke generasi mobil berikutnya," kata Chen.

Mobil Karya Anak Negeri Juara Kompetisi di Filipina

Jika melihat haluan yang kini diseriusinya, ini lantaran usaha di bidang smartphone BlackBerry tak lagi baik, bahkan cenderung memburuk. Setidaknya, berdasarkan laporan, BlackBerry terus merugi di sektor ponsel pintar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya