Takut Kalah dari Indonesia, Thailand Didesak Gabung TPP
- REUTERS/Chaiwat Subprasom
VIVA.co.id - Persaingan menjadi negara yang terbanyak memproduksi dan mengekspor kendaraan di ASEAN sudah lama terjadi antara Indonesia dan Thailand.
Masing-masing negara terus berusaha menjadi tuan rumah yang baik untuk para produsen kendaraan, baik dari Asia maupun AS dan Eropa.
Dilansir dari Paultan, Rabu 9 Desember 2015, Thailand kini menempati urutan kedua soal penjualan mobil di ASEAN. Negeri Gajah Putih itu hanya berhasil mengukir angka 26 persen, sedangkan Indonesia unggul dengan 35 persen.
Meski demikian, produksi mobil di Thailand jauh mengungguli Indonesia. Sebanyak 49 persen dari 3,9 juta unit kendaraan diproduksi di negara tersebut.
Namun, kejayaan Thailand bisa saja berubah dengan adanya kerja sama Trans Pacific Partnership (TPP). Saat ini, Indonesia maupun Thailand belum termasuk dalam negara-negara yang setuju bergabung ke dalam kerja sama tersebut.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Honda Automobile Thailand, Pitak Pruittisarikorn, semua bentuk kerja sama perdagangan bebas, baik bilateral maupun regional, akan sangat menguntungkan.
"Saat ini, Thailand masih unggul dari Brunei, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Namun, apabila negara-negara tersebut mulai memproduksi mobil, atau Indonesia memutuskan untuk bergabung ke TPP, maka dampaknya akan sangat besar pada Thailand," ujar Pitak.
Thailand saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 2,9 juta unit per tahun, namun utilitasnya hanya 70 persen. Dengan bergabung ke TPP, angka utilitas diharapkan bisa mencapai 100 persen.