Malaysia Sempat Mau 'Caplok' Mobil Nasional Buatan Cimahi
Kamis, 3 September 2015 - 12:16 WIB
Sumber :
- Rendra/VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Niatan Indonesia untuk memiliki mobil nasional (Mobnas) satu persatu gugur. Jika mobnas Esemka kini tak tahu rimbanya, lain halnya dengan nasib
prototype
mobil sport bertenaga listrik, Selo, ciptaan Recky Elson. Ya, mobil buatan Ricky akan segera dipinang Malaysia.
Pria asal Padang, Sumatera Barat itu mendapat tawaran dari Malaysia, dimana mobil listrik yang pernah mejeng di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 lalu akan dikembangkan di negeri Jiran.
Namun ternyata penawaran Malaysia terhadap hasil karya anak bangsa tak hanya terjadi pada Ricky, tetapi juga dengan produsen mobil asal Cimahi, Jawa Barat, PT FIN Komodo Teknologi.
Hal itupun diungkapkan langsung
President Director
PT Fin Komodo Teknologi, Ibnu Susilo, yang juga menciptakan mobil FIN Komodo. Mobil Komodo diketahui merupakan kendaraan
offroad
jenis
Cruiser
yang sanggup dikendarai sebagai kendaraan penjelajah.
Ibnu bercerita, ketertarikan negeri tetangga untuk meminang hasil karyanya terjadi beberapa tahun lalu. Sejak pertama kali Komodo didesain dan dirancang pada 2006, akhirnya menjadi
prototype
di 2008. Saat itu pula Komodo langsung mampu menarik hati Malaysia.
“Tapi saya tidak mau. Karena saya ingin membangun industri otomotif nasional. Kami ingin menjadi industri yang berbudaya teknologi Indonesia,” kata Ibnu kepada
VIVA.co.id
, Kamis 3 September 2015.
Ibnu mengaku, jika menerima tawaran Malaysia, maka dia akan mendapatkan sejumlah fasilitas untuk pengembangan mobil. Termasuk akan dibuat produksi massal.
“Bahkan, saya juga akan diberikan uang pengganti sejak melakukan
Namun hal itu ditolak Ibnu. Kata dia, jika tawaran itu diterima tentu saja tak ada lagi PT FIN Komodo Teknologi, sebab logo dan lainnya menjadi hak milik Malaysia, yang juga dijual kembali ke Indonesia.
Sementara saat dimintai tanggapan terhadap Ricky Elson yang bakal hijrah ke Malaysia, Ibnu sendiri menyatakan bahwa hal itu kembali lagi kepada pribadi masing-masing. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun hal itu ditolak Ibnu. Kata dia, jika tawaran itu diterima tentu saja tak ada lagi PT FIN Komodo Teknologi, sebab logo dan lainnya menjadi hak milik Malaysia, yang juga dijual kembali ke Indonesia.