Benarkah Pertalite Bikin Tarikan Mobil Kencang dan Irit?

Pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Beberapa waktu lalu, Pertamina merilis bahan bakar jenis baru dengan kadar
Research Octan Number
(RON) 90, bernama Pertalite. Praktis, dengan hadirnya bahan bakar baru yang dijual dengan banderol promosi Rp8.400 per liter ini akan menambah pilihan bagi masyarakat untuk disesuaikan dengan kendaraan bermotornya.


Akan tetapi, sejumlah masyarakat mempertanyakan uji coba terhadap bahan bakar yang lebih tinggi kadar oktannya dari Premium (RON 88) ini. Apakah sesuai jika dikonsumsi oleh kendaraannya.


Serangkaian riset dan penelitian telah dilakukan baik oleh pihak internal Pertamina dan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB). Berbagai tes yang telah dilakukan oleh ITB antara lain; pengujian yang meliputi uji kerak karbon, uji konsumsi bahan bakar, uji emisi, uji performa, serta uji kebisingan.


Seperti dilansir situs resmi Toyota, pada parameter pengujian pertama menggunakan metode CEC-F20A pada mesin Mercedes-Benz M111. Hasilnya, ketika menggunakan Pertalite, endapan karbon pada injektor lebih bersih 30 persen daripada menggunakan Premium. Endapan di intake valve juga lebih bersih 50 persen daripada ketika menggunakan Premium.


Biasa Pakai Pertamax Beralih ke Pertalite, Bolehkah?
Itu dari segi endapan karbon pada mesin, lalu bagaimana dengan performa? Hasil pengujian ITB yang menggunakan berbagai jenis mobil di Indonesia menunjukan hasil positif. Jika menggunakan Pertalite, top speed
Di Kota-kota ini Pertalite Mulai Dipasarkan
mobil lebih tinggi sekira 5-10 kilometer per jam. Selain performa yang meningkat, konsumsi bahan bakar Pertalite juga lebih baik daripada Premium.

Konsumen Premium Mulai Beralih ke Pertalite

Dengan menggunakan metode pengetesan ECE-R83, Pertalite lebih irit 10-16 persen daripada Premium. Contohnya pada Toyota Avanza, ketika menggunakan Premium hanya mencatatkan konsumsi BBM 13,7 kilometer per liter, sedangkan ketika menggunakan Pertalite lebih baik dengan 14,9 kilometer per liter.


Dengan metode pengujian yang sama, emisi gas buang ketika menggunakan Pertalite juga lebih baik daripada Premium “Hasil emisi Pertalite sangat jauh dari ambang batas yang ditentukan oleh Balai Lingkungan Hidup,” ujar Dr Ing Tri Yuswidjajanto dari Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi ITB.


Selain itu, kebisingan mesin ketika menggunakan Pertalite juga lebih senyap daripada ketika menggunakan Premium. “Pada putaran mesin tinggi, lebih senyap sekira enam persen daripada Premium,” kata Yuswidjajanto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya