Investor Otomotif Ragu Investasi di Indonesia, Mengapa?

Chrylser di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Berbagai kebijakan baru terus ditelurkan pemerintah Indonesia pada industri otomotif. Namun belakangan, sejumlah kebijakan dinilai membuat investor asing ragu menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia.


Menurut
Chief Marketing Officer
Garansindo, Rieva Muchsin, keraguan itu timbul dari salah satu mitra sekaligus principal dari Fiat-Chrysler Automobiles (FCA).

Banyak Pesanan, Lexus Minta Pelanggan Sabar

“Kebijakan pemerintah yang terus berubah-ubah menimbulkan keraguan dari investor asing, seperti
10 Mobil dengan Status Mewah tapi Harga 'Terjangkau'
principal
kami, Fiat-Chrysler Automobiles (FCA),” ungkap Rieva kepada
Ribuan Orang Kaya Beli Mobil Mewah Rolls-Royce di 2015
VIVA.co.id
, Selasa 28 Juli 2015.


Rieva sendiri tak menampik bahwa awalnya melalu perusahaanya Garansido Group, sempat melakukan lobi-lobi kepada FCA agar melakukan investasi lebih lanjut di Indonesia.


Beberapa lobi yang dimaksud di antaranya tentang pembangunan pabrik FCA di Indonesia, sehingga sejumlah produk FCA bisa dirakit secara lokal.


Hanya saja, kabar terbaru menyeruak, bahwa FCA kini melakukan patungan dengan raksasa otomotif asal India, Tata Motors, untuk membangun pabrik di negeri Hindustan, India, bukan di Indonesia.


Tidak tanggung-tanggung, investasi yang dikucurkan kedua perusahaan ini totalnya mencapai US$280 juta, dimana keduanya akan membangun
line
produksi merek Jeep di pabrik Fiat-Tata yang terletak di Ranjangaon, India.


Sementara sampai berita ini diturunkan, FCA belum menyatakan secara pasti model apa yang akan diproduksi India. Namun
line
produksi Jeep diperkirakan akan akan mulai aktif pada semester kedua 2017 mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya