Semua Mobil Toyota di Indonesia Akan Menjadi Hybrid Bukan Cuma Avanza-Veloz
- Toyota Auto2000
VIVA – Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid menjadi mobil ramah lingkungan pertama yang diproduksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), kemudian disusul Yaris Cross Hybrid dengan harga lebih terjangkau.
Setelah sukses memasarkan kedua mobil hybrid buatan lokal tersebut, ke depan mereka akan memperbanyak lineup dengan dua sumber energi. Salah satu kandidat terkuat adalah Toyota Veloz Hybrid.
VIVA Otomotif: Perakitan Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN
- Dok: TMMIN
Tipe tertinggi dari Toyota Avanza tersebut kabarnya akan menjadi mobil hybrid ketiga yang dibuat di dalam negeri dengan mengandalkan platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture) yang digunakan Yaris Cross Hybrid.
Sebelum terkait kabar mobil Low MPV dengan dua sumber energi itu tersiar dalam Kementerian Dalam Negeri, tepatnya pada Permendagri Nomor 8 tahun 2024, tertulis ada kode baru yang didaftarkan Toyota.
Berbeda dengan kode Avanza-Veloz yang sudah ada, yaitu W101RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT yang memiliki NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) Rp264 juta, dan W101RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS Rp284 juta.
Bukan hanya Veloz yang akan menggunakan mesin pembakaran dengan penggerak motor listrik dan baterai, namun ke depan Toyota berharap semua model yang mereka pasarkan tersedia versi hybrid.
“Doain saja ya. Semua orang sudah tahu kami mengarah ke sana, jadi bukan hanya Veloz (hybrid), semua model nanti kami berharap ada model hybridnya,” ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam di Jakarta, dikutip, Kamis 20 Maret 2025.
Adapun model hybrid lain yang akan mereka pasarkan, statusnya bukan sekadar impor seperti Corolla Cross, Alphard, Vellfire, Camry, atau Corolla Altis, melainkan sudah dibuat lokal seperti Innova Zenix dan Yaris Cross.
Namun sebelum memperbanyak model hybrid yang mereka produksi lokal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya mempertahankan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
“Tunggu tanggal mainnya ya. Kami harus bangun ekosistemnya seperti baterai dan komponen elektrifikasi lain. Yang penting ekosistemnya terbentuk, kami juga tidak mau begitu sudah hybrid, lokalisasinya turun,” tuturnya.
Tidak dijelaskan secara rinci komponen lokal yang perlu ditingkatkan saat membuat mobil hybrid di dalam negeri, namun salah satunya baterai. Karena sampai saat ini baterai yang bersarang di Zenix dan Yaris hanya sekadar dirakit.
“Berarti harus ada komponen yang kami lokalisasi. Nah untuk lokalisasi komponen itu kami butuh economic scale. Jadi kami butuh insentif dari pemerintah,” sambungnya.