Toyota Gak Khawatir Mobilnya Gak Laku Karena Diserang Mobil China

Booth Toyota di IIMS 2024
Sumber :
  • Dok: TAM

VIVA – Indonesia menjadi salah satu negara tujuan brand mobil China untuk menancapkan kuku bisnisnya, ada yang memulainya dari sekadar jualan dengan cara impor, hingga melakukan investasi untuk produksi lokal.

Diler Chery Pertama di Indonesia yang Mengusung Konsep Premium, Apa Bedanya?

Dalam waktu singkat pasar otomotif Tanah Air diserbu merek pendatang baru asal Tiongkok yang menawarkan produk lebih murah dari brand Jepang, Eropa, atau Korea Selatan, namun secara fitur lebih lengkap.

BYD di GJAW 2024

Photo :
  • Arianti Widya
Sidang Gugatan BMW Soal Merek M6 Siap Berlanjut Pada April 2025


Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, ada lebih dari 10 merek mobil China yang terdaftar, mereka menawarkan produk yang cukup bervariasi, mulai dari mesin konvensional, hybrid, dan listrik.

Sejumlah powertrain tersebut sebagian besar bersarang di dalam mobil penumpang yang terbagi menjadi model city car, SUV (Sport Utility Vehicle), hatchback, sedan, dan MPV (Multi Purpose Vehicle).

Mobil Hybrid Wuling Bisa Tempuh 1.000 Km, Dijual Rp150 Jutaan

Walaupun mobil China semakin banyak namun Toyota sebagai merek terlaris tidak khawatir akan berdampak pada penjualannya, seperti yang disampaikan Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy.

“Saya rasa kompetisi akan selalu datang, dan kita sudah tahu bahwa kompetisi akan selalu terjadi. Tapi seperti yang saya sampaikan kompetisi kan tidak hanya masalah produk ya,” ujar Anton di JIExpo Kemayoran, dikutip, Selasa 18 Februari 2025.

Menurutnya produk bukan menjadi satu-satunya senjata untuk bisa jualan di Indonesia, karena konsumen akan melihat sepak terjang dari brand tersebut, pelayanan yang diberikan, aftersales, dan beberapa faktor lain.

“Masyarakat harus melihat semua dengan baik, memilih produk yang terbaik, tapi juga jangan lupa bagaimana layanan dan aftersalesnya. Jadi the whole brand experience terus akan menjadi satu landscape kompetisi yang baru, tidak hanya produk,” katanya.

Berkaca dari pernyatannya, Toyota masih percaya diri produknya tetap diterima masyarakat, karena secara jaringan penjualan, bengkel, spare parts, dan harga jual produknya lebih unggul dari brand-brand pendatang baru.

Berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil Toyota dari diler ke konsumen 2024 mencapai 293.788 unit dengan pangsa pasar 33 persen, dan memasuki Januari 2025 penjualannya 21.553 unit dengan market share 33,8 persen.

Adapun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya penjualan Toyota mengalami penurunan, walaupun tetap menjadi yang terlaris.

Sekadar informasi, brand mobil China yang ada di Indonesia saat ini ada Wuling, DFSK, Seres, Morris Garage (MG), Chery, Great Wall Motor (GWM) melalui Tank, Ora, dan Haval, lalu ada BYD, GAC Aion, Maxus, dan BAIC.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya