Sewa Mobil Listrik Honda e:N1 Bayar Rp22 Juta Per Bulan, Masuk Akal atau Tidak?

Honda e:N1 di IIMS 2025
Sumber :
  • Honda Prospect Motor

VIVA – Honda e:N1 sebagai mobil listrik pertama PT Honda Prospect Motor (HPM) di Indonesia akhirnya bisa dirasakan oleh masyarakat, namun mobil ramah lingkungan yang mirip HR-V itu hanya disewakan.

Daftar Motor Bebek Terbaru Honda per Maret 2025

Konsumen perlu membayar Rp22 jutaan per bulan selama 5 tahun untuk menggunakan Honda e:N1 dan hanya tersedia 300 unit. Lantas apakah masuk akal jika sewa mobil listrik dengan biaya puluhan juta rupiah?

Jika dihitung berdasarkan biaya sewa per bulan, maka selama 5 tahun konsumen perlu merogoh kocek sebesar Rp1,32 miliar. Setara dengan harga mobil listrik dari brand Jepang seperti Toyota BZ4X atau Lexus UX 300e.

Ketipu Stiker, Pembeli Kaget Komponen Motor Honda yang Datang Berubah Merek

Namun strategi Honda tidak langsung menjual mobil listrik pertamanya menjadi hal yang wajar, bisa saja mereka khawatir tidak bisa bersaing dengan EV buatan China yang dijual lebih murah tapi spesifikasinya bersaing.

Maka salah satu cara untuk uji coba pasar demi melihat minat masyarakat terhadap e:N1 adalah dengan menyediakannya dalam jumlah terbatas, dan hanya disewakan dengan mengincar segmen atas.

Pemilik Mobil Elektrifikasi Toyota Dapat Parkir Gratis di Jakarta, Ini Lokasinya

Namun menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy skema ini diambil karena ada kekhawatiran dari calon pembeli terhadap resale value atau harga jual kembali mobil listrik yang bisa turun hingga 40 persen di tahun pertama.

“Selain itu, konsumen mobil listrik umumnya adalah pembeli kedua atau ketiga yang selalu ingin mencoba teknologi terbaru. Oleh karena itu, opsi berlangganan menjadi solusi terbaik,” ujarnya.

Adapun melihat biaya sewanya tergolong tinggi buat sebagian orang, beberapa pengunjung di IIMS 2025 turut berkomentar terkait skema Honda e:N1.

Michale Josep sebagai salah satu pengunjung booth Honda menyebut bahwa dirinya tidak tertarik untuk sewa e:N1 meskipun secara keuangan mencukupi, karena ada banyak pilihan mobil listrik yang lebih terjangkau.

“Kalau saya sih kurang tertarik kan masih banyak mobil listrik lain yang harganya masuk akal, ini juga kan sewa kan bukan jadi milik pribadi,” ucapnya kepada Viva Otomotif, dikutip, Senin 17 Februari 2025.

Hal senada disampaikan Christoper, pria yang mengajak keluarganya datang ke IIMS 2025 itu menyebut bahwa harga sewa e:N1 terlalu tinggi apalagi jika diwajibkan 5 tahun, artinya sudah cukup buat beli mobil listrik merek lain.

“Coba saja kamu hitung satu tahun itu sudah Rp260 jutaan sudah dapat tuh mobil listrik harga segitu ada kan, belum lagi kalau 5 tahun coba sudah berapa Rp1 miliar lebih kan,” katanya saat dikonfirmasi.

Adapun sistem sewa mobil listrik besutan Jepang itu ditujukan untuk bisnis to bisnis, atau ke perusahaan bukan secara individu. Sistem sewa tidak pakai uang muka, dan HPM menawarkan kepemilikan setelah sewa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya