Potensi Mobil Hybrid Bisa Sepopuler Kendaraan Listrik
- Arianti Widya
Jakarta, VIVA – Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) terus mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT), termasuk hidrogen, sebagai alternatif yang berkelanjutan untuk masa depan.
Eniya Listiani Dewi, Deputi Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa Indonesia sendiri punya potensi dalam memproduksi bahan bakar hidrogen yang besar.
"Hidrogen ini bisa dilahirkan atau diproduksi di dalam negeri, tidak ada impor. Bisa diproduksi dari air dengan menggunakan elektrolisa. Nanti juga di sini ada solar cell dengan konversi menggunakan elektrolisa lalu menghasilkan hidrogen," ujar Eniya, di Karawang, beberapa waktu lalu.
Mengingat saat ini, Indonesia tengah menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang. Hidrogen dianggap bisa digunakan juga untuk di sektor kendaraan bermotor.
Bahkan, bisa menjadi tren tersendiri seiring dengan visi Indonesia dalam menciptakan ramah lingkungan.
Toyota Mirai generasi 2
- VIVA/Krisna Wicaksono
Kendati demikian, popularitas dari kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar hidrogen ini memiliki kendala-kendala yang perlu dihadapi, salah satunya membangun minat konsumen.
Dalam kesempatan berbeda, Eniya mengungkapkan bahwa ada cara yang bisa dilakukan dalam membangun popularitas mobil hidrogen di kalangan masyarakat.
"Kalau dari sisi market (soal mobil hidrogen), Saya rasa itu kan pasti berdasarkan harga. Mobil listrik 5 tahun yang lalu belum terlalu muncul ya, tapi sekarang sudah mengalir banyak dan banyak industri yang mulai produksi di sini," katanya, dalam acara Toyota Beyond Zero, Carbon Neutrality Mobility Event dikutip VIVA di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurutnya, banyak konsumen yang membeli kendaraan mempertimbangkan harganya terlebih dahulu.
"Baik itu hidrogen, etanol pasti market yang menentukan. Nah, kalau nilai dari mobilnya sendiri atau di sektor transportasi kendaraannya sendiri itu, makin murah makin murah pasti orang otomatis membeli," lanjut Eniya.
Menyoal harga, ia mengungkapkan bahwa saat ini harga mobil hidrogen di pasar Jepang adalah kisaran 1,7 juta yen.
"Wah kalau bicara harga, itu satu unit mobil hidrogen paling 1,7 juta yen berapa rupiah ya, 100 jutaan ya. Nah harga di sana (di Jepang)," ungkap Eniya.
Adapun, ia menambahkan bahwa harga ini akan bisa lebih murah apabila mobil hidrogen diproduksi di Indonesia.
"Iya (harganya lebih murah bila diproduksi di Indonesia), doakan saja ya," tuturnya.
Sebagai informasi tambahan, mobil hidrogen saat ini sudah dimiliki oleh produsen otomotif asal Jepang, yakni Toyota.
Toyota memiliki model Mirai, yang sudah dibekali dengan teknologi hidrogen dan saat ini sudah memasuki generasi kedua.
Sedan bermesin hidrogen ini dibangun di atas platform Toyota New Global Architecture (TNGA) dengan sasis ukuran GA-L.
m
Bahan bakar hidrogen digunakan untuk menggerakkan motor listriknya. Toyota Mirai tercatat memiliki jarak tempuh mencapai 1.359 km dalam sekali pengisian tangki hidrogen sampai penuh.
Mobil berpenggerak roda belakang ini mampu menghasilkan tenaga hingga 128 kW.