MPV Listrik Seharga Rp1 Miliaran Ini Siap Dibuat di Purwakarta, Harga Jadi Lebih Murah?
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA – Maxus merupakan brand yang berada di bawah naungan SAIC Motor, artinya masih saudara dengan Morris Garage (MG) dan Wuling Motors. Namun brand itu masuk pasar Indonesia melalui Indomobil Group.
PT Indomobil Energi Baru merupakan produsen Maxus yang pertama kali hadir di Gaikindo Indonesia International Auto Show, atau GIIAS 2023 pada November, di mana produk pertama yang mereka pamerkan Mifa 9.
Namun saat itu Maxus Mifa 9 belum dipasarkan, keran pemesanan mulai dibuka Oktober 2024, atau satu bulan setelah mereka kembali meluncurkan Mifa 9 di GIIAS 2024 yang berlangsung di ICE, BSD, Tangerang, November.
Selain kembali merilis MPV listrik mewahnya, produsen Maxus di Tanah Air itu juga menghadirkan Mifa 7 yang secara harga lebih terjangkau walaupun keduanya hanya berbeda dari sisi dimensi, dan teknologi alias fitur.
Soal powertrain antara Mifa 9 dan Mifa 7 sama-sama mengandalkan baterai 90 kWh. Tenaga maksimal dari penggerak motor listriknya juga serupa, yaitu 180 kW atau setara 241,3 dk, dan torsi puncaknya 350 Nm.
Saat ini kedua MPV pelahap seterum tersebut statusnya masih CBU (Completely Built Up) dari China, di mana secara harga Mifa 7 dilego Rp788 juta, dan Mifa 9 mencapai Rp1,088 miliar.
Walaupun tergolong mahal untuk mobil listrik China, namun ada saja konsumen yang tertarik bahkan rela menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan unit.
Sebab, sejak melakukan pemesanan pada Oktober tahun lalu, baru hari ini pengiriman unit dilakukan sebanyak 45 unit yang digelar simbolis di Pantai Indah Kapuk, atau PIK Avenue, Sabtu 18 Januari 2025.
Salah satu cara mereka untuk mengurai masa inden tersebut, Mifa 9 dan Mifa 7 akan dirakit lokal dengan memanfaatkan pabrik Indomobil Group di Purwakarta yang juga akan menjadi tempat perakiran BAIC BJ-40 Plus.
Chief Operating Officer PT Indomobil Energi Baru, Yudhy Tan, mengatakan, Maxus Mifa 9 dan Mifa 7 akan dirakit di dalam negeri, sehingga nantinya konsumen tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan unit.
“Kalau inden untuk saat ini enggak butuh lama ya. Seperti yang tadi disampaikan kita bahkan di Maret sudah ada yang CKD (Completely Knock Down). Jadi saya rasa orang enggak bakal tunggu lama,” ujarnya di PIK Avenue, Sabtu 18 Januari 2025.
Adapun saat statusnya sudah rakitan lokal sepertinya tidak ada penurunan harga. Karena menurutnya banderol yang diterapkan saat ini sudah termasuk dalam program CKD walaupun statusnya masih impor.
“Harga itu menarik ya, karena dasarnya harga yang kita tawarkan itu (sekarang) sudah termasuk program CKD. Jadi kalau harganya masih sama lah,” katanya.