Mitsubishi Xpander Hybrid Siap Dijual di Indonesia Jika Harganya Bisa Murah
- Mitsubishi Thailand
VIVA – Pabrik Mitsubishi Motrors Krama Yudha Indonesia di Cikarang, Jawa Barat akan memproduksi model-model baru Mitsubishi termasuk jenis hybrid untuk kebutuhan pasar domestik, hingga ekspor.
Soal produk dengan dua sumber energi yang akan diproduksi lokal masih dirahasikan, namun saat ini jenama berlogo tiga berlian itu sudah memiliki Xpander Hybrid yang dipasarkan di Thailand sejak awal 2024.
Powertrain atau jantung pacunya berbeda, Xpander Hybrid dan Xpander Cross Hybrid dibekali mesin bensin berkapasitas 1.600cc dengan motor listrik alias dinamo milik Renault Capture. Secara enjin lebih besar dari versi konvensional, yaitu 1.500cc.
Namun menurut General Manager of Marketing Communication & Public Relation Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Intan Vidiasari, tahun ini akan ada satu produk baru yang siap dirilis.
Tapi informasi mobil baru Mitsubishi yang hadir di tahun ini masih tertutup rapat. Intan hanya menyebut, bahwa perusahaan sudah siap dengan teknologi hybrid, namun terkait produknya belum bisa diumumkan.
“Teknologi hybrid ada dan sudah siap untuk membuatnya (di dalam negeri). Tapi timingnya belum pas,” ujar Intan di Jakarta, dikutip, Selasa 14 Januari 2025.
Menurutnya, meskipun Mitsubishi sudah memiliki Xpander Hybrid, dan sudah bisa dibuat di dalam negeri namun waktunya saat ini belum tepat untuk menghadirkannya ke pasar karena ada beberapa faktor.
“Walaupun ada insentif (mobil hybrid buatan lokal), opsen pajak, PPN naik jadi 12 persen. Kan mobil dengan harga kompetitif baru bisa bersaing. Apalagi brand China masuk dengan harga terjangkau,” tuturnya.
Hal yang wajar jika produsen mulai tertarik untuk produksi mobil hybrid di dalam negeri, karena pemerintah akan memberikan insentif di tahun depan meski nilainya tidak sebesar insentif mobil listrik murni.
Sebelumnya negara hanya memberikan insentif berupa PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) ditanggung pemerintah untuk mobil listrik murni berbasis baterai, kini mobil hybrid juga diberikan keringanan namun berupa diskon PPnBM.
Artinya harga mobil hybrid ke depan bisa lebih terjangkau dari sebelumnya, meski ada tambahan PPN 12 persen, atau opsen pajak. Mengingat PPnBM mobil hybrid saat ini rata-rata di angka 6-8 persen, tergantung dari konsumsi bahan bakar, dan emisi gas buang.