Ini yang Bikin Biaya Perbaikan Turun Mesin Kendaraan Sangat Mahal
- SIS
Jakarta, VIVA – Turun mesin menjadi salah satu mimpi buruk bagi pemilik kendaraan, karena harus dibongkar total untuk perbaikan, yang biasanya diakibatkan oleh kerusakan parah. Belum lagi mahalnnya biaya servis saat turun mesin kendaraan.
Dikutip dari situs resmi Suzuki, Senin 6 Januari 2025, penurunan mesin adalah salah satu jenis perbaikan kendaraan yang paling mahal. Biayanya bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung pada jenis kendaraan dan kerusakan yang terjadi.Â
Komponen yang perlu diganti, seperti piston, gasket, atau sistem pendingin, memiliki harga yang tidak murah. Selain itu, proses pengerjaan yang rumit juga menambah biaya tenaga kerja yang harus Anda bayar.Â
Jika Anda tidak mempersiapkan dana darurat, biaya ini dapat membebani keuangan Anda secara signifikan. Untuk menghindarinya, pastikan Anda selalu melakukan perawatan berkala sesuai rekomendasi pabrikan.
Ini beberapa alasan biaya turun mesin jadi mahal:
1. Membutuhkan Waktu dan Tenaga Kerja yang Intensif
Proses penurunan mesin membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup lama, biasanya beberapa hari hingga minggu, tergantung pada tingkat kerusakan. Mekanik harus membongkar mesin secara menyeluruh, menganalisis setiap komponen, dan mengganti bagian yang rusak.Â
Pekerjaan ini memerlukan ketelitian tinggi, sehingga tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, biaya untuk tenaga kerja menjadi salah satu komponen utama yang membuat servis turun mesin mahal.Â
2. Penggantian Komponen yang Mahal
Servis penurunan mesin seringkali melibatkan penggantian suku cadang yang memiliki harga cukup tinggi, seperti piston, gasket, atau katup mesin. Biaya suku cadang ini dapat bervariasi tergantung pada merek kendaraan dan jenis komponennya.Â
Selain itu, jika Anda memilih menggunakan suku cadang asli atau OEM (Original Equipment Manufacturer), harganya biasanya lebih mahal dibandingkan dengan komponen aftermarket. Namun, suku cadang asli memberikan jaminan kualitas dan daya tahan yang lebih baik, yang tentunya penting untuk menjaga performa kendaraan.Â
3. Teknologi Mesin yang Kompleks
Mobil modern dilengkapi dengan teknologi mesin yang semakin canggih, seperti sistem injeksi bahan bakar atau turbocharger. Teknologi ini memerlukan peralatan khusus dan keahlian tambahan untuk memperbaikinya, sehingga meningkatkan biaya servis.Â
Mekanik harus menggunakan alat diagnostik yang mahal untuk memastikan semua sistem bekerja dengan baik setelah perbaikan. Selain itu, kompleksitas ini juga membuat waktu pengerjaan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan mesin kendaraan yang lebih konvensional.Â
4. Pilihan Bengkel dan Standar Perbaikan
Perbedaan biaya penurunan mesin juga dapat ditemukan berdasarkan pilihan bengkel, apakah itu bengkel resmi atau bengkel umum. Bengkel resmi biasanya mematok harga lebih tinggi karena menggunakan prosedur standar pabrikan dan suku cadang asli.Â
5. Perbaikan Secara Menyeluruh
Servis penurunan mesin tidak hanya memperbaiki satu atau dua komponen, tetapi melibatkan perawatan menyeluruh pada sistem mesin. Jenis pengerjaan ini sering disebut overhaul, yang mencakup semi overhaul untuk perbaikan kepala silinder atau total overhaul yang melibatkan pembongkaran mesin secara penuh.Â
Semi overhaul biasanya memakan biaya lebih rendah, sekitar Rp200.000 hingga Rp300.000, sementara total overhaul bisa mencapai Rp500.000 atau lebih. Namun, pada kendaraan roda empat, biaya ini jauh lebih tinggi karena komponen yang lebih besar dan proses perbaikan yang lebih rumit.Â