Insentif HEV sebagai Solusi Transisi Menuju Elektrifikasi Penuh

FGD VIVA.co.id, Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Pasar Hybrid Electric Vehicle (HEV) di Indonesia terus berkembang sebagai solusi transisi menuju elektrifikasi penuh. Berkat efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan, HEV menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin berkontribusi dalam mendukung pengurangan emisi karbon.

Berdampak Positif dan Libatkan Banyak Industri Terkait, Pemerintah Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti

Tidak seperti Battery Electric Vehicle (BEV), HEV tidak membutuhkan infrastruktur pengisian daya yang kompleks, sehingga lebih mudah diadopsi.

Pemerintah Indonesia terus mendorong adopsi mobil hybrid melalui berbagai insentif, termasuk penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan terbaru pemberian keringanan untuk kendaraan rendah emisi sebesar tiga persen yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.

Citroen Soroti Ketimpangan Insentif Mobil Hybrid dan Listrik

FGD VIVA.co.id, Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

“Insentif ini dirancang untuk menurunkan harga kendaraan agar lebih terjangkau, sehingga meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Ekko Harjanto di acara Forum Group Discussion yang digelar VIVA belum lama ini.

Tahun Depan Neta Luncurkan 2 Mobil Baru di Indonesia, Hybrid atau EV?

Selain itu, Andi Oscar La Galigo dari Kementerian Perindustrian mengungkapkan bahwa HEV adalah solusi efektif untuk menjaga momentum pertumbuhan penjualan kendaraan ramah lingkungan.

“Dengan pangsa pasar yang terus meningkat, HEV memainkan peran penting dalam mendukung transisi ke kendaraan listrik tanpa menunggu pembangunan infrastruktur besar-besaran,” jelasnya.

Saat ini, HEV menyumbang sekitar 6% dari total penjualan kendaraan di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan, angka ini diperkirakan terus naik.

Di sisi lain, penjualan BEV juga diproyeksikan meningkat hingga dua kali lipat pada 2024. Namun, tantangan seperti harga yang tinggi dan minimnya stasiun pengisian daya perlu diatasi untuk meningkatkan adopsi.

Untuk mempercepat elektrifikasi, produsen kendaraan juga didorong memperluas portofolio produk ramah lingkungan, termasuk kendaraan dengan teknologi hybrid.

Dengan kombinasi insentif pemerintah dan inovasi produk, HEV diproyeksikan menjadi motor penggerak utama dalam mencapai target elektrifikasi otomotif nasional.

VIVA Otomotif: Booth Toyota di GIIAS 2023

Toyota Akui Bukan Perkara Mudah Hadirkan Mobil LCGC Hybrid

PT Toyota Astra Motor (TAM) mengakui bikin mobil LCGC Hybrid untuk pasar Indonesia bukan perkara mudah, dan butuh studi yang panjang.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024