Bukan Toyota, Merek Jepang Ini Siap Selamatkan Nissan
- VIVA Otomotif
Tokyo, VIVA – Beberapa hari lalu, produsen otomotif asal Jepang, Nissan mengguncang industri otomotif dengan pengumuman bahwa mereka hanya memiliki dana operasional selama 9 bulan.
Sebagai solusi tercepat, Nissan terpaksa memangkas kapasitas produksinya.
Dilansir VIVA dari laman Motoroctane pada Sabtu, 21 Desember 2024, Nissan diketahui tengah bernegosiasi dengan merek populer asal Jepang lainnya untuk kemungkinan merger guna mempertahankan operasionalnya.
Bukan merek Toyota yang akan menyelamatkan Nissan. Berdasarkan laporan, Nissan telah melakukan diskusi dengan merek Honda terkait pengembangan kendaraan listrik sejak Maret 2024.
Namun, mengingat kondisi keuangan Nissan yang kritis, laporan menunjukkan bahwa kedua perusahaan mungkin akan melakukan merger untuk bertahan.
Jika berhasil, merger ini dapat menciptakan entitas gabungan dengan valuasi USD 54 miliar atau setara Rp873 triliun dan produksi tahunan mencapai 7,4 juta unit mobil.
Di atas kertas, ini terlihat menguntungkan bagi Nissan karena dapat membantu perusahaan pulih dari kerugian.
Namun, dari perspektif Honda, manufaktur ini mungkin akan mempertimbangkan dengan matang lantaran Honda sendiri sedang menghadapi tantangan dalam pasar kendaraan listrik.
Lebih lanjut, Nissan telah memperbarui satu-satunya modelnya, Magnite. Kemudian, produsen mobil ini berencana memperkenalkan mobil-mobil baru untuk pasar India.
Dalam prosesnya, diharapkan Renault Triber yang telah mengalami facelift untuk dipasarkan kembali dengan merek Nissan.
Di sisi lain, Renault dijadwalkan segera meluncurkan Duster baru dan Bigster di India.
Ini berarti ada kemungkinan besar Nissan akan membawa kedua produk tersebut ke dalam portofolionya. Tentu saja, Nissan juga berencana menghadirkan mobil listrik di segmen SUV.