Mayoritas Pemilik Mobil Listrik Enggan Kembali ke Mobil Bensin

Tesla Model Y
Sumber :
  • Dok: Tesla

Jakarta, VIVA – Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa mayoritas pemilik mobil listrik tidak tertarik untuk kembali menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin atau diesel.

Hyundai Siapkan 4 Mobil Baru di Tahun Depan, Ada Hybrid dan EV

Menurut survei yang dilakukan oleh Global EV Alliance, 92 persen responden menyatakan mereka tidak akan kembali ke mobil bermesin pembakaran internal (ICE).

Hanya 1 persen yang mengatakan mereka pasti akan kembali ke kendaraan berbahan bakar fosil, sementara 4 persen mempertimbangkan plug-in hybrid (PHEV), dan sisanya masih ragu.

Kini Mobil Listrik Bisa Disewa, Biaya Mulai Rp12 Juta per Bulan

Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Senin 16 Desember 2024, survei ini melibatkan lebih dari 23.000 pemilik mobil listrik di 18 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Prancis, dan India.

Ilustrasi mobil listrik

Photo :
  • Paultan
GWM Ora Bakal Dijual di Indonesia pada Kuartal Pertama 2025

Untuk memastikan hasil yang representatif, data ditimbang berdasarkan proporsi jumlah mobil listrik di masing-masing negara. Misalnya, hasil dari Amerika Serikat memiliki bobot lebih besar dibandingkan negara dengan adopsi kendaraan listrik lebih kecil, seperti Swedia.

Alasan utama yang membuat pemilik mobil listrik enggan beralih kembali ke kendaraan bensin adalah biaya operasional yang lebih rendah. Sebanyak 45 persen responden menyebut hal ini sebagai keuntungan utama.

Selain itu, daya tarik lainnya mencakup dampak positif terhadap iklim (40 persen), kontribusi terhadap lingkungan lokal (32 persen), pengalaman berkendara yang lebih baik (21 persen), dan biaya perawatan yang lebih rendah (18 persen).

Dengan kata lain, mobil listrik dianggap lebih hemat, nyaman dikendarai, dan tidak membebani dompet saat melakukan pengisian daya.

Namun, bukan berarti mobil listrik tanpa kelemahan. Salah satu tantangan utama yang diungkapkan dalam survei adalah infrastruktur pengisian daya yang belum memadai.

Ketersediaan stasiun pengisian cepat yang terbatas, waktu pengisian yang lama, serta kerusakan pada stasiun pengisian daya menjadi hambatan utama. Masalah ini cukup signifikan di Amerika Serikat dan negara lain, meskipun Tesla berhasil mengatasi sebagian besar tantangan ini dengan jaringan Supercharger-nya yang luas.

Kesimpulannya, meskipun ada beberapa kendala, mayoritas pemilik mobil listrik merasa puas dengan keputusan mereka. Faktor biaya yang efisien, performa yang baik, dan manfaat lingkungan menjadi alasan utama mereka untuk terus menggunakan mobil listrik di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya