Toyota Hadirkan Sedan Crown Hybrid di GJAW 2024
- VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
Jakarta, VIVA – PT Toyota-Astra Motor (TAM) memoboyong Toyota Crown Hybrid pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Sedan tersebut baru pertama kali dikenalkan di pameran untuk pertama kalinya.
Akan tetapi, Crown HEV yang pertama kali dikenalkan sejak Juli 2022 tersebut hanya dipamerkan saja ke publik bukan untuk dijual. Crown HEV dibekali dengan mesin 2.5 L yang dikombinasikan dengan teknologi hybrid. Tenaga maksimalnya diklaim bisa mencapai 236 Tk.
Pada mode EV, jarak tempuhnya disebutkan bisa mencapai 63 Km. Untuk diketahui, Crown merupakan salah satu model tertua Toyota yang masih eksis.
"Untuk mempelajari segmen hybrid yang lebih luas, hari ini kami akan menampilkan Toyota Crown HEV sebagai Special Exhibit," ujar Presiden Direktur PT TAM Hiroyuki Ueda di ICE BSD, Jumat 22 November 2024.
Decarbonization Collaboration Project
Pada ajang ini, Toyota juga menjalin kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga dan TRAC Untuk Mempelajari Penggunaan New Renewable Energy pada Kendaraan Toyota dan Efektivitas Sistem Telematika dalam Mendukung Mobilitas Pelanggan
“Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat Toyota lakukan sendiri, tapi butuh kerjasama dengan key stake holder. Kolaborasi kali ini dengan Pertamina Patra Niaga serta TRAC, kami lakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternative yaitu bioethanol E10 dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia khususnya di Jawa Timur,” kata Hiroyuki Ueda.
Dengan strategi multi-pathway, Toyota menyediakan berbagai teknologi untuk mencapai netralitas karbon dan yakin jika semua orang dapat berkontribusi. Tidak hanya menghadirkan berbagai teknologi elektrifikasi tapi juga menggunakan campuran dari energy alternative yaitu bioethanol hingga 10%.
Di sisi lain, sebagai langkah lanjutan proses transisi energi hijau, Pertamina Patra Niaga kembali mengembangkan bioethanol sebagai bahan baku alternatif di Indonesia. Setelah di tahun 2023 menghadirkan Pertamax Green 95 dengan bauran bioethanol 5% atau E5, pada kolaborasi ini Pertamina Patra Niaga meningkatkan bauran produk menjadi E10 atau bauran bioethanol 10% yang diharapkan menghasilkan pembakaran yang lebih bersih.
"Berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar untuk menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia. Kami percaya bahwa langkah ini tidak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target Net Zero Emission 2060, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioethanol," jelas Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.