Aliran Mobil Impor Semakin Deras
- VIVA/Yunisa Herawati
Jakarta, VIVA – Industri otomotif di Indonesia mengalami peningkatan aktivitas impor pada bulan Oktober 2024. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), total impor mobil pada bulan tersebut mencapai 11.263 unit.
Angka ini mencerminkan kenaikan tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan 10.267 unit. Dari penelusuran VIVA Otomotif Senin 18 November 2024, Toyota masih mendominasi pasar impor mobil dengan 3.634 unit, setara dengan 32,5% dari total impor selama Januari hingga Oktober 2024.
Disusul oleh BYD dengan 2.300 unit atau 17,5%, sementara Suzuki mencatatkan 1.989 unit (13,6%). Tren ini menunjukkan bahwa merek-merek asal Tiongkok seperti BYD semakin diminati konsumen di Indonesia.
Peningkatan impor ini didorong oleh meningkatnya permintaan konsumen terhadap mobil-mobil jenis listrik dan hybrid. BYD, yang baru aktif memasuki pasar Indonesia pada pertengahan 2024, berhasil menarik perhatian dengan model-model ramah lingkungannya.
Selain itu, segmen mobil premium seperti Lexus juga menunjukkan peningkatan, tercatat 208 unit terjual pada bulan Oktober.
Namun, di tengah meningkatnya impor, sejumlah merek mengurangi angkanya, seperti Honda yang hanya mengimpor 210 unit pada Oktober, lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Penurunan ini diduga akibat strategi perusahaan yang lebih berfokus pada produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Secara keseluruhan, selama periode Januari hingga Oktober 2024, total impor mobil tercatat mencapai 80.886 unit. Tren ini memperlihatkan minat konsumen Indonesia terhadap kendaraan yang lebih inovatif dan ramah lingkungan, terutama di tengah kampanye pemerintah untuk mendorong adopsi kendaraan listrik.
Industri otomotif di Indonesia terus mengalami dinamika yang menarik, di mana merek-merek baru berusaha merebut pangsa pasar yang sebelumnya didominasi oleh produsen Jepang.