Mobil Konvensional Bikin Misi Porsche EV Tak Sesuai Rencana
- Electrek
Jakarta, VIVA – Produsen mobil mewah, Porsche melakukan perubahan besar pada rencana elektrifikasi untuk seluruh lini kendaraannya. Hal tersebut seiring dengan penurunan penjualan dari model Taycan.
Dilansir VIVA dari laman Carscoops pada Minggu, 27 Oktober 2024, Porsche mengaku masih banyak konsumennya yang setia terhadap mesin konvensional alias sedikit yang menyukai mobil berbasis teknologi listrik.
Untuk sebuah merek yang secara terbuka menentang larangan mesin pembakaran internal atau Internal Combustion Engine (ICE), yang diusulkan di Eropa pada 2035, saat ini sedang berusaha untuk merancang ulang model EV (Electric Vehicle) di masa depan agar dapat menjadi mesin hybrid.
Kendati demikian, untuk perubahan tersebut membutuhkan biaya dan upaya yang sangat besar.
Porsche Macan EV
- Electrek
Adapun, model terbaru 718 Boxster dan Cayman tetap akan diluncurkan sebagai mobil listrik murni dalam waktu dekat.
Namun, model SUV flagship K1 yang dijadwalkan rilis pada 2028, berkemungkinan besar untuk menggunakna mesin hybrid.
Lutz Meschke, Chief Financial Officer (CFO) Porsche AG mengungkapkan bahwa tren di segmen premium menunjukkan minat yang tinggi pada mesin konvensional.
"Porsche akan memperbarui model Panamera serta Cayenne dan tentu saja, kita akan melanjutkan Plug-in Hybrids," ujarnya.
Ia menambahkan, "Terkait dengan penelitian dan pengembangan (RnD), produksi di Leipzig akan fleksibel, mampu memproduksi mesin konvensional, hybrid, dan listrik dalam satu lini produksi,"
Sebagai informasi, rencana awal Porsche adalah memiliki 80 persen lineup kendaraan listrik pada akhir dekade ini, dengan 20 persen sisanya diisi oleh model 911 yang baru-baru ini menghadirkan versi hybrid.
Namun, penurunan penjualan Taycan, terutama di pasar China, dan peningkatan permintaan untuk model bermesin bakar seperti 718, menjadi tantangan besar bagi ambisi EV Porsche.
