Mazda BT-50 Dapat Penyegaran di Pasar Global, Bakal Masuk RI?

Mazda BT-50
Sumber :
  • Carscoops

Jakarta, VIVA – Manufaktur asal Jepang, Mazda memberikan penyegaran pada kendaraan double cabinnya, BT-50 untuk pasar Australia.

Mobil Double Cabin Tabrak 11 Kendaraan di Tangerang, Ternyata Sopirnya...

Pembaruan terletak pada desain eksterior kendaraan yang saat ini lebih modern dan elegan dengan lampu depan LED yang baru, grille yang diperbarui, dan bumper depan yang lebih aerodinamis.

Bagian belakang juga mendapatkan desain baru dengan lampu LED yang diperbaiki dan tailgate berpola, melansir dari laman Carscoops.

Resmi Meluncur Mobil Pikap Listrik Ini Bisa Menarik Beban Hingga 3,5 Ton

Pada bagian dalam BT-50 facelift ini juga telah ditingkatkan dengan sistem infotainment 9 inci yang baru, memberikan tampilan yang lebih modern.

Mazda BT-50

Photo :
  • Carscoops
Cek Pilihan Mobil Double Cabin Bekas, Model Ini Jadi Favorit Konsumen

Layar instrumen juga telah diperbesar menjadi 7 inci, menampilkan data kendaraan secara real-time.

Mengetahui pembaruan pada BT-50 tersebut, Mazda Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya belum berencana menghadirkan kembali kendaraan tersebut di pasar Tanah Air.

Mengingat, Mazda BT-50 sebelumnya pernah hadir di Indonesia pada 2007 silam. Namun berhenti dipasarkan di Tanah Air pada 2019.

"Kita belum berencana datangkan BT-50 ke Indonesia, kami masih ingin fokus kepada passenger yang fashionable dan desainnya. Tentunya kan sesuaikan dengan kondisi yang ada di sini," ujar Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) dikutip VIVA di Jakarta.

Ricky menyampaikan untuk pasar Indonesia sendiri, Mazda lebih berfokus pada desain Kodo.

Dengan desain tersebut, menurutnya kurang tepat bila menjual kendaraan double cabin di Indonesia.

"Kalau Australia itu kan negara tambang, BT-50 mungkin cocok. Kalau kita juga ada tetapi kita lebih promosikan ke Kodo Design dan Jinba Ittai. Tapi kalau BT-50 lebih ke kuat, dan memang yang baru ini lebih stylish. Tapi untuk saat ini belum (ingin mendatangkan ke Indonesia),” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya