Honda CR-V Hybrid Recall Gegara Baterai, Gimana Nasib Ribuan Konsumen di RI

HPM luncurkan All New Honda CR-V
Sumber :
  • Arianti Widya

VIVA – National Highway Traffic Safety Administration, atau NHTSA di Amerika Serikat, bersama Honda sepakat untuk recall All New Honda CR-V Hybrid, karena ada kerusakan di bagian baterai yang dipasok Panasonic.

Kata Honda Soal Usulan Mobil LCGC Dibekali Teknologi Hybrid

Tercatat ada 98 unit Honda CR-V Hybrid lansiran 6 Oktober 2022 sampai 24 Januari 2023 terdeteksi mengalami masalah pada salah satu komponen kelistrikan yang terhubung ke baterai untuk sistem hybridnya.

Honda CR-V generasi terbaru

Photo :
  • greencarreports
Cuma Bisa Bertahan 1 Tahun, Nissan Bakal Dicaplok Honda?

Dalam keterangan resminya, Honda menjelaskan bahwa terdapat beberapa terminal negative di dalam baterai yang diproduksi oleh Panasonic mengalami masalah pada ketebalan pelapis tembaganya.

Cacat produksi pada bagian tersebut menyebabkan pelapis, atau komponen yang membungkus baterai itu retak hingga alumuniumnya terlihat di bagian bawah.

Hyundai Tucson Baru Kena Recall

“Ketika aluminium berinteraksi dengan elektrolit baterai, dapat membentuk padua yang membahayakan integritas sel baterai. Terburuknya dapat menyebabkan terminal, atau busbar di dalam baterai rusak,” tulis keterangannya.

Jika kondisinya sudah seperti itu, dikhwatirkan saat baterai masih menyimpan daya listrik ada kemungkinan percikan api, dan beresiko terjadinya kebakaran saat tabrakan.

Honda telah mengintruksikan jaringan dilernya untuk mengganti modul baterai yang rusak dengan yang baru, dan penggantian gratis itu akan dilakukan mulai 27 November 2024.

Panasonic sebagai pemasok baterai lithium-ion pada SUV hybrid tersebut sudah memberitahu Honda tentang masalah kebocoran sel baterai. Memasuki Juni tahun ini brand berlogo H itu langsung melakukan evaluasi.

Sementara di Indonesia, PT Honda Prospect Motor (HPM) merilis All New CR-V e:HEV di pameran GIIAS 2023 di ICE BSD, Tangerang, Kamis 10 Agustus, dan mobil itu statusnya dibawa utuh dari Thailand.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo, Honda pertama kali melakukan distribusi ke diler mulai Oktober, sementara totalnya sampai akhir tahun lalu sebanyak 1.527 unit.

Sementara tahun ini penjualan Honda CR-V hybrid dari pabrik ke diler sepanjang Januari-September 2024 mencapai 2.056 unit. Artinya populasi SUV ramah lingkungan itu di Indonesia sampai saat ini sudah 3.583 unit.

Artinya mobil itu baru masuk Indonesia setelah 8 bulan dari tahun produksi yang terdampak recall, lantas gimana nasibnya setelah penarikan unit itu dilakukan?

“Saat ini belum ada informasi mengenai dampak recall tersebut di Indonesia. Tentunya kami akan terus memonitor, dan mengupdate jika ada perkembangan informasinya,” ujar Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, Yusak Billy, kepada Viva Otomotif, Kamis 17 Oktober 2024.

Saat ini CR-V Hybrid menjadi SUV termahal Honda di Indonesia, bahkan paling mahal dibandingkan mobil sekelasnya. Karena harganya per Oktober 2024 mencapai Rp814,400 juta on the road Jakarta.

SUV dengan konfigurasi 5-penumpang itu mengandalkan mesin bensin 2.000cc empat silinder DOHC yang diklaim berbeda dari generasi sebelumnya, dipadukan dua motor listrik untuk menggerakkan roda depan, dan baterai 1,06 kWh.

Torsi yang dihasilkan saat mobil tersebut bergerak tanpa bantuan mesin bensin, mencapai 335 Nm, dan bisa berjalan secara utuh pakai tenaga listrik saat kondisi stop and go, dalam kecepatan tertentu sesuai beban kerja mesin.

Begitupun ketika jalan konstan, atau cruising, di mana tenaga listrik yang menggerakkan mobil tersebut, namun dengan catatan kondisi baterainya mumpuni untuk menyalurkan daya listrik ke dinamo.

Tenaganya itu disalurkan melalui transmisi E-CVT, atau Electrical Continuosly Variable. Terdapat 3 drive mode, yaitu Normal, Econ, dan Sport.

Menariknya paddle shift di balik kemudi yang biasanya digunakan untuk mengoper gigi agar terasa mobil matik seperti manual, namun di CR-V e:HEV fungsinya berbeda.

Paddle shift yang berada di balik kemudi untuk membantu daya pengereman yang lebih kuat saat deselerasi, sehingga mempercepat pengisian daya baterai. Agak sama dengan fungsi transmisi matik saat berpindah dari D ke B saat melewati jalan menurun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya