Pasar Mobil China Cetak Rekor Baru di Indonesia

BYD Yangwang U8 Mejeng di GIIAS 2024
Sumber :
  • Arianti Widya

Jakarta, VIVA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri otomotif Indonesia melalui penguatan sinergi antara industri perakitan kendaraan bermotor dan penyedia komponen lokal.

Harga Mobil Listrik BYD M6 Lebih Mahal di sini, Kok Bisa?

Salah satu upaya nyata dilakukan melalui kegiatan Business Matching untuk Peningkatan Penggunaan Komponen Otomotif Produksi Dalam Negeri dalam Rantai Pasok Global Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Roda Empat, yang digelar di Jakarta pada Selasa kemarin.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kemenperin dan Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Digempur Pendatang Baru Wuling Masih Jadi Mobil China Paling Laku di RI

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyatakan bahwa sinergi ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan industri otomotif nasional.

Plt Dirjen ILMATE Kemenperin, Putu Juli Ardika

Photo :
  • Kementerian Perindustrian
Suka Lari di Senayan Jangan Heran Lihat Mobil Listrik Langka Ini Warawiri

Ia berharap kolaborasi tersebut mampu menjembatani industri perakitan kendaraan dengan pemasok komponen dalam negeri, sehingga Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam rantai pasok global.

“Kami berharap, adanya kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional serta menjembatani industri perakitan untuk menemukan supplier dalam negeri dan menjadikan industri komponen Indonesia masuk dalam rantai pasok global,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Rabu 16 Oktober 2024.

Dalam kesempatan itu, Putu juga menyoroti peningkatan penjualan otomotif asal China di Indonesia. Pada tahun 2024, market share merek China mencapai 7,1%, angka tertinggi dalam empat tahun terakhir. Salah satu merek, BYD, berencana menginvestasikan Rp11,7 triliun dengan target produksi 150 ribu unit kendaraan listrik per tahun.

“Investasi ini tidak hanya merupakan bukti kepercayaan BYD terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan regional dan global,” tuturnya.

Putu menekankan pentingnya transfer teknologi dari BYD kepada industri komponen lokal. "Transfer teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan industri komponen nasional, sehingga dapat naik kelas dan berdaya saing di Global Value Chain (GVC)," jelasnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak, baik dari pemerintah maupun sektor industri, untuk bersinergi dalam mendukung visi menjadikan Indonesia pemain utama di industri otomotif global, khususnya kendaraan listrik.

Booth BYD di GIIAS 2024

Photo :
  • Arianti Widya
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya