BYD Siap Rilis Mobil Listrik Baru di Indonesia Tahun Ini, Denza D9 si Pesaing Alphard?
- Arianti Widya
Jakarta, VIVA – PT BYD Motor Indonesia belum puas meluncurkan 4 model di Tanah Air, dan akan segera menambah model barunya di tahun ini. Diduga, BYD Denza D9 bakal dirilis pada tahun ini, mobil mpv listrik mewah yang jadi pesaing Toyota Alphard.
Saat ini, BYD sudah memiliki total empat model yang dijual di Indonesia, yaitu BYD Dolphin, Atto 3, Seal, dan terbaru ada MPV listrik M6 yang resmi meluncur di GIIAS 2024 Juli lalu. Namun, Denza D9 sudah dipamerkan di ajang IIMS 2024.
Head of PR and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, mengungkapkan bahwa BYD berbeda dengan brand lain yang memang menghadirkan lineup di luar mobil listrik. Dia pun janjikan ada model baru lagi.
"Merek lain itu punya model selain EV yang jadi supporting. BYD itu murni jual mobil listrik. Karena itu, kami tidak mau sampai sini (empat model), nanti akan ada model lainnya," kata Luther di Jakarta, Sabtu, 28 September 2024.
Luther sendiri tak menjelaskan secara rinci model baru apa yang akan dibawa oleh BYD. Tapi, dirinya mengatakan lineup yang akan hadir nantinya mengisi kekosongan segmen yang sudah ada.
"Kami itu masih ada ruang di segmen entry level dan premium, mungkin bisa memanfaatkan di segmen tersebut," tutur dia.
BYD Denza D9, mobil mewah mirip Alphard
- BYD
Denza D9 sendiri kini sudah hadir dengan setir kanan, dan dipasarkan di Hong Kong. Denza D9 versi Hong Kong hadir dalam format penggerak listrik murni, dan ada dua tipe varian yang ditawarkan, yakni penggerak depan dengan motor listrik tunggal depan dan motor listrik ganda.
"Kalau itu (Denza) memang sudah hadir di Hong Kong, yang artinya sudah setir kanan. Kalau mau dibawa ke Indonesia, itu masalah gampang," paparnya.
Dirinya juga mengungkapkan banyak yang tertarik dengan model Denza yang sempat dipamerkan ke masyarakat Indonesia. Namun, memang BYD perlu melakukan riset untuk melihat seberapa besar market terhadap model tersebut.
"Kami lihat itu antusiasmenya cukup tinggi. Namun, kami masih melihat dahulu marketnya seperti apa dan secara suplai. Kami tidak mau bikin kecewa konsumen," pungkasnya.
